Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DALAM rangka mendukung program Pemerintah melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim dan memperingati Hari Kanker Nasional di bulan Februari, AdMedika, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang bergerak di bidang Digital Health Third Party Administrator (TPA) dan B2B Digital Health, menggelar seminar kesehatan bertema "Cervical Health Matters: Prevent, Protect, Thrive".
Acara ini berlangsung secara hybrid di ACE Room AdMedika, Telkom STO Gambir, Jakarta, serta diikuti oleh karyawan perempuan AdMedika, pada Kamis (13/2).
Seminar ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker serviks, pentingnya pemeriksaan rutin (screening test), serta pencegahan melalui vaksinasi HPV. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan AdMedika terhadap misi ke-4 Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI di bidang kesehatan dan penguatan perempuan.
Sebagai wujud kolaborasi bersama Brawijaya Hospital Saharjo, seminar ini menghadirkan narasumber Alesia Novita, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Dalam pemaparannya, Alesia menjelaskan bahaya Human Papillomavirus (HPV) yang menjadi penyebab utama kanker serviks serta menekankan pentingnya vaksinasi HPV dan deteksi dini sebagai langkah efektif pencegahan.
"Membangun kesadaran terhadap kanker serviks dan melakukan vaksinasi adalah langkah yang sangat penting karena lebih baik mencegah daripada mengobati," ujar Alesia.
Dalam kesempatan yang sama, CEO AdMedika Dian Prambini menegaskan bahwa seminar ini merupakan bukti nyata kepedulian perusahaan terhadap kesehatan karyawan perempuan.
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita semua mengenai bahaya kanker serviks serta berkontribusi dalam mendukung program eliminasi kanker leher rahim yang dicanangkan Pemerintah," ungkap Dian.
Melalui seminar ini, AdMedika berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih sehat dan produktif, sehingga mampu terus memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan pelanggan. (RO/Z-10)
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa perempuan di Indonesia.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
Kemenkes) mengakselerasi program vaksinasi human papiloma virus atau HPV nasional demi menekan angka kematian akibat kanker serviks.
Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yaitu papillomavirus human (HPV), dalam alat kelamin wanita. HPV sebenarnya memiliki banyak subtipe
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker di kalangan wanita di Indonesia.
Mulai tahun 2025 layanan skrining HPV DNA akan diintegrasikan dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
Saat bicara tentang kesehatan reproduksi dengan anak, Nana Mirdad mengatakan, orangtua lebih baik menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmen untuk mengeliminasi kanker serviks. Strategi tersebut mencakup tiga pilar utama termasuk vaksinasi HPV.
Tahukah Anda bahwa melahirkan secara normal berulang kali dapat meningkatkan risiko tertular atau menularkan virus ini?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved