Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SIKLON tropis merupakan sistem tekanan udara rendah yang terbentuk di daerah tropis dan hanya terjadi di lautan hangat. Berdasarkan strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa yang terdiri atas aktivitas awan, angin, dan badai petir yang berputar.
Tercatat, dari tahun 1851 hingga 2006, badai siklon tropis belum pernah terjadi di Indonesia. Secara umum, fenomena ini terbentuk di wilayah tropis pada lintang 15–20 derajat. Namun, beberapa badai siklon telah terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
Erma Yulihastin, Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan aplikasi berbasis web, Sadewa dan Kamajaya, untuk memitigasi potensi siklon tropis di Indonesia.
“Kami memitigasi terjadinya siklon tropis di Indonesia dengan Sadewa dan Kamajaya, mengingat dampaknya dapat menyebabkan kehilangan nyawa dan kerusakan infrastruktur di daerah terdampak,” ujar Erma dalam keterangan resmi, Minggu (16/2).
Jika dipantau melalui situs zoom.earth, Erma menyebutkan bahwa siklon tropis diperkirakan akan mencapai Australia pada Jumat (14/2) pukul 19.00.
“Dengan kategori 4, yang ditentukan berdasarkan kecepatan angin, perlu diwaspadai dampak yang mungkin terjadi di Indonesia. Mata badai ini selain berputar juga bergerak, menciptakan jalur panjang dari squall line (gerombolan awan) yang dapat menjangkau wilayah Indonesia,” jelasnya.
Tercatat, Indonesia pernah mengalami badai siklon pada 27 November 2001, yaitu Badai Siklon Vamei. “Beberapa jurnal menyebutkan bahwa peristiwa ini hanya terjadi setiap 100–400 tahun sekali di Indonesia dan diyakini tidak akan terulang," jelasnya.
Namun, kenyataannya Badai Siklon Ingrid terjadi pada 6 Maret 2005 di sekitar wilayah Indonesia. Kemudian, Siklon Tropis Dahlia pada 26 November 2017 di selatan Yogyakarta merusak sejumlah tambak, Badai Siklon Lili terjadi di Laut Arafura pada 8 Mei 2019, dan yang terbaru Siklon Tropis Seroja pada 4 April 2021.
Untuk memitigasi dampak siklon tropis, BRIN mengembangkan aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui www.sadewa.brin.go.id dan www.kamajaya.brin.go.id.
“Melalui Sadewa, kami memantau pergerakan awan yang dapat memprediksi cuaca hingga tiga hari ke depan dengan pembaruan setiap jam. Sebelum Siklon Tropis Seroja terjadi pada 4 April 2021, kami telah mendeteksi dua bibit siklon yang tumbuh di Perairan Banda pada 28 Maret pukul 10.00. Sedangkan melalui Kamajaya, kami memprediksi potensi badai siklon hingga enam bulan sebelumnya, dan hal itu sudah terlihat sejak 1–10 April 2021,” jelas Erma.
Erma berharap agar Aplikasi Sadewa dan Kamajaya ini dapat mendukung pemerintah daerah untuk mempersiapkan atau mewaspadai rangkaian siklon tropis.
“Alat pantau atau prediksi udah ada dan kami sediakan, melalui presentasi ini kami mendesiminasikan untuk Masyarakat agar mengakses website tersebut dengan alat yang ada di BRIN agar lebih memahami dan mengantisipasi terjadinya musim kemarau atau hujan. Serta pemerintah daerah dapat membuat kebijakan yang melindungi masyarakat dari bahaya siklon tropis,” tutup Erma. (H-2)
BMKG juga melaporkan kecepatan angin di area terdampak ganguan siklon maksimum 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Dipole mode negatif yang berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Panduan operasional aksi merespons peringatan dini bencana siklon tropis mendorong praktik terbaik dengan pendekatan yang lebih antisipatif.
BMKG memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Indonesia pada 28 Oktober 2024 akan dipengaruhi siklon tropis yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
BMKG memantau perkembangan cuaca nasional dengan memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan yang disebabkan oleh bibit siklon tropis 96S
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir terjadi akibat adanya bibit siklon tropis 96S di Laut Arafura bagian barat.
Dampak dari pergerakan Siklon Tropis ZELIA yang semakin menjauh dari wilayah Indonesia adalah penurunan intensitas curah hujan
BMKG memantau dua bibit siklon tropis yang berpotensi memengaruhi kondisi cuaca ekstrem di Indonesia. Dua bibit siklon tersebut ialah Bibit Siklon Tropis 96S dan Bibit Siklon Tropis 93W
"Potensi cuaca ekstrem masih berlanjut karena ada pola sirkulasi siklonik lagi di utara Australia yang bisa berkemang menjadi bibit siklon tropis,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved