Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kebiasaan menonton film atau serial drama secara maraton atau berjam-jam hingga lupa waktu bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Wakil pemimpin bagian psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di India, Rajiv Mehta, mengemukakan bahwa kemudahan mengakses tayangan melalui platform digital membuat orang susah berhenti menonton. Mereka terus tergoda untuk menonton beberapa menit lagi atau satu episode lagi.
"Tayangan-tayangan dibuat sedemikian rupa sehingga berakhir dengan keadaan yang membuat penasaran dan penonton tidak ingin menunggu lebih lama untuk memecahkan teka-teki itu, terutama ketika episode berikutnya tersedia dengan mudah. Itu pada akhirnya mendorong mereka untuk menonton lebih lanjut," kata Mehta.
Dia menyampaikan menonton tayangan secara maraton memberikan aliran dopamin terus menerus, membuat penonton merasa senang dan memperkuat perilaku tersebut.
"Bagi sebagian orang, menonton secara maraton merupakan metode untuk melepaskan diri dari stres, kebosanan, emosi yang tidak diinginkan, atau melupakan masalah. Terkadang seseorang menonton karena tekanan teman sebaya dan untuk validasi sosial," katanya.
Namun, Mehta juga mengatakan kebiasaan menonton secara maraton dapat disamakan dengan kecanduan jangka pendek, yang bisa menghambat kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan. Menurut dia, kebiasaan ini bisa memunculkan dampak buruk bagi kesehatan, antara lain karena memicu gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
"Dampaknya bergantung pada durasi, frekuensi, dan intensitas menonton secara maraton. Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan, hubungan, dan pekerjaan," imbuhnya.
"Begadang dapat memengaruhi pola tidur Anda, dengan konsekuensi lebih lanjut seperti kelelahan, gangguan fungsi kognitif, gangguan suasana hati, kecelakaan, dan kinerja yang buruk," ia menambahkan.
Menonton secara maraton menyita sebagian besar waktu, membuat orang kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan seperti berolahraga atau tidur tepat waktu. Kondisi yang demikian, menurut Mehta dapat memicu obesitas, nyeri sendi, serta risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Ia menyampaikan bahwa kebiasaan menonton secara maraton juga bisa berpengaruh pada kehidupan sosial, memicu masalah keluarga dan isolasi sosial.
"Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan merupakan penyebab dan akibat dari kebiasaan menonton berlebihan," tandasnya. (Ant/Z-11)
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
PENELITIAN terbaru memperingatkan diet rendah kalori dapat memicu depresi. Pria disebut lebih rentan terhadap efek negatif dari pembatasan makan.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Cardi B mengaku lega berpisah dari Offset setelah bertahun-tahun mengalami tekanan emosional, kebohongan, dan perselingkuhan.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Program Ramadan Ini Baru Sahur yang akan diisi oleh Haji Bolot, Malih, Denny Cagur, Amanda Rigby, dan Arif Brata.
Menurut dia, kebiasaan ini bisa memunculkan dampak buruk bagi kesehatan, antara lain karena memicu gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Sebelum memulai pidatonya, Pedro Pascal mengaku sedikit mabuk saat menerima SAG Awards 2024 untuk kategori serial drama.
Drama kriminal berjudul Ratu Adil yang dibintangi Dian Sastro akan tayang di Vidio mulai 29 Februari 2024.
Dukungan penggemar untuk serial Gyeongseong Creature semakin memuncak dengan pengumuman resmi musim keduanya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved