Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

5 Sumber Zat Karsinogenik Penyebab Kanker, Kenali Bahaya dan Cara Hindari Paparan Karsinogen

Media Indonesia
06/2/2025 08:05
5 Sumber Zat Karsinogenik Penyebab Kanker, Kenali Bahaya dan Cara Hindari Paparan Karsinogen
Ilustrasi(freepik.com)

KASUS kanker di Indonesia berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) sebanyak 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian. Salah satu pemicu kanker adalah karsinogen.  Terpapar zat karsinogenik dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya kanker dalam tubuh. 

Zat karsinogenik rupanya terkandung dalam makanan dan minuman tertentu. Bahkan, zat ini juga bisa ditemukan pada asap rokok. 

Pengertian zat karsinogenik

Karsinogenik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Zat ini tidak hanya ditemukan pada makanan pemicu kanker, tetapi juga terdapat dalam bahan kimia, obat-obatan, virus, hingga sinar radiasi. Di mana, paparan kimia berisiko lebih tinggi memicu kanker.

Zat karsinogenik  merusak sel dalam tubuh dan menyebabkan mutasi genetik pada sel sehingga sel-sel membelah lebih cepat. Kondisi tersebut dapat membuat proses pembentukan sel menjadi tidak normal hingga akhirnya berpotensi berkembang menjadi kanker.

Meskipun demikian, zat karsinogenik bukan satu-satunya penyebab seseorang terkena kanker. Gaya hidup dan faktor genetik tertentu juga dapat memicu kanker. 

Sumber-Sumber Zat Karsinogenik

Zat karsinogenik dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita tanpa disadari. Kenali lima sumber zat karsinogenik berikut ini dan hindari paparan dengannya secara berlebihan.

  1. Asap Kendaraan
     
    Asap kendaraan diketahui mengandung zat karsinogenik bernama polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan kanker. Paparan dari PAH seringkali dikaitkan sebagai zat karsinogen pemicu kanker paru-paru, kulit, hingga kandung kemih. 

    Selain kanker, paparan polusi udara dalam waktu yang lama juga dapat memicu masalah kesehatan lain, seperti bronkitis akut, PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), hingga penyakit kardiovaskular.

  2. Rokok dan Asap Rokok
     
    Rokok dan asapnya merupakan salah satu sumber karsinogen yang juga perlu dihindari. Rokok memiliki sekitar 70 jenis zat atau bahan kimia yang bersifat karsinogenik, di antaranya yaitu nikotin, amonia, arsenik, dan karbon monoksida. 

    Itulah mengapa perokok aktif maupun perokok pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru. Selain itu, paparan asap rokok juga dapat memicu timbulnya penyakit lain, seperti serangan jantung, diabetes, dan PPOK.

  3. Kosmetik

    Beberapa bahan kosmetik rupanya memiliki bahan yang sifatnya karsinogenik, meskipun kadarnya sangat kecil. Jangan terlena, hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena risiko terjadinya kanker tetap ada jika Anda terpapar dalam waktu yang lama dan kadar yang cukup tinggi.

    Sejumlah bahan kosmetik yang bersifat karsinogenik adalah paraben, merkuri, dan phthalate. Zat-zat tersebut berisiko memicu pertumbuhan sel kanker kulit dan juga payudara sehingga perlu diwaspadai. Walaupun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak zat-zat tersebut dalam peningkatan risiko kanker payudara, ada baiknya untuk menghindari jenis kosmetik yang mengandung zat-zat tersebut.

  4. Makanan dan Minuman
     
    Anda juga perlu mewaspadai makanan dan minuman yang dicurigai bersifat karsinogenik. Sejumlah bahan-bahan di bawah ini sering kali dicampurkan dalam makanan dan minuman tertentu.

    Bahan makanan yang telah tercemar atau terkontaminasi limbah industri, pestisida, dan logam berat. Zat aditif atau bahan tambahan pada makanan dan minuman, seperti aspartam dan sakarin. Bahan pewarna dan pengawet makanan, seperti boraks, formalin, dan nitrat.

    Selain dari bahan-bahan di atas, karsinogenik juga bisa ditemui pada daging yang digoreng menggunakan suhu tinggi atau dibakar.

    Memasak daging dalam suhu tinggi akan menghasilkan senyawa seperti heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang memiliki sifat karsinogenik. Meski begitu, hal ini masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.

    Untuk mengurangi kemungkinan paparan zat karsinogenik, Anda dapat menghindari bagian daging yang terkena paparan bakaran langsung atau menggunakan minyak tak jenuh untuk menggoreng daging, seperti minyak canola, minyak jagung, atau minyak kedelai.

  5. Sinar Ultraviolet

    Studi menunjukkan bahwa sinar ultraviolet (UV) dapat terserap ke dalam kulit. Paparan dalam jumlah yang melebihi batas dapat merusak sel-sel dalam kulit. Bahkan sebagian besar kasus kanker kulit disebabkan oleh sinar UV.  

    Agar tetap aman, Anda dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dengan mengaplikasikan tabir surya, khususnya ketika Anda beraktivitas di luar ruangan.

Cara Menghindari Paparan Zat Karsinogenik

Meski sering dijumpai, ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk menghindari paparan zat karsinogenik, yaitu:

  • Memperhatikan petunjuk dengan benar saat menggunakan bahan kimia.
  • Membaca label tentang kandungan yang terdapat dalam makanan, minuman, dan kosmetik.
  • Menaruh tanaman yang dapat menyerap zat karsinogenik di dalam rumah untuk membersihkan udara dalam ruangan, contohnya tanaman lili paris dan philodendron.
  • Menerapkan cara memasak yang benar untuk mengurangi potensi karsinogenik dalam makanan
  • Meminimalkan penggunaan bahan kimia untuk membersihkan rumah dan menggunakan bahan alami sebagai alternatifnya.

Seperti diketahui, zat karsinogenik bukan satu-satunya pemicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh seseorang. Untuk mencegah dan menekan risiko kanker, Anda disarankan untuk menjalankan gaya hidup sehat dengan pola makan yang sehat pula. Sementara itu, jika ada anggota keluarga yang terkena kanker, Anda disarankan untuk melakukan skrining dan deteksi dini di fasilitas kesehatan terdekat.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya