Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KASUS kanker di Indonesia berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) sebanyak 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian. Salah satu pemicu kanker adalah karsinogen. Terpapar zat karsinogenik dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya kanker dalam tubuh.
Zat karsinogenik rupanya terkandung dalam makanan dan minuman tertentu. Bahkan, zat ini juga bisa ditemukan pada asap rokok.
Karsinogenik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Zat ini tidak hanya ditemukan pada makanan pemicu kanker, tetapi juga terdapat dalam bahan kimia, obat-obatan, virus, hingga sinar radiasi. Di mana, paparan kimia berisiko lebih tinggi memicu kanker.
Zat karsinogenik merusak sel dalam tubuh dan menyebabkan mutasi genetik pada sel sehingga sel-sel membelah lebih cepat. Kondisi tersebut dapat membuat proses pembentukan sel menjadi tidak normal hingga akhirnya berpotensi berkembang menjadi kanker.
Meskipun demikian, zat karsinogenik bukan satu-satunya penyebab seseorang terkena kanker. Gaya hidup dan faktor genetik tertentu juga dapat memicu kanker.
Zat karsinogenik dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita tanpa disadari. Kenali lima sumber zat karsinogenik berikut ini dan hindari paparan dengannya secara berlebihan.
Asap Kendaraan
Asap kendaraan diketahui mengandung zat karsinogenik bernama polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan kanker. Paparan dari PAH seringkali dikaitkan sebagai zat karsinogen pemicu kanker paru-paru, kulit, hingga kandung kemih.
Selain kanker, paparan polusi udara dalam waktu yang lama juga dapat memicu masalah kesehatan lain, seperti bronkitis akut, PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), hingga penyakit kardiovaskular.
Rokok dan Asap Rokok
Rokok dan asapnya merupakan salah satu sumber karsinogen yang juga perlu dihindari. Rokok memiliki sekitar 70 jenis zat atau bahan kimia yang bersifat karsinogenik, di antaranya yaitu nikotin, amonia, arsenik, dan karbon monoksida.
Itulah mengapa perokok aktif maupun perokok pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru. Selain itu, paparan asap rokok juga dapat memicu timbulnya penyakit lain, seperti serangan jantung, diabetes, dan PPOK.
Kosmetik
Beberapa bahan kosmetik rupanya memiliki bahan yang sifatnya karsinogenik, meskipun kadarnya sangat kecil. Jangan terlena, hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena risiko terjadinya kanker tetap ada jika Anda terpapar dalam waktu yang lama dan kadar yang cukup tinggi.
Sejumlah bahan kosmetik yang bersifat karsinogenik adalah paraben, merkuri, dan phthalate. Zat-zat tersebut berisiko memicu pertumbuhan sel kanker kulit dan juga payudara sehingga perlu diwaspadai. Walaupun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak zat-zat tersebut dalam peningkatan risiko kanker payudara, ada baiknya untuk menghindari jenis kosmetik yang mengandung zat-zat tersebut.
Makanan dan Minuman
Anda juga perlu mewaspadai makanan dan minuman yang dicurigai bersifat karsinogenik. Sejumlah bahan-bahan di bawah ini sering kali dicampurkan dalam makanan dan minuman tertentu.
Bahan makanan yang telah tercemar atau terkontaminasi limbah industri, pestisida, dan logam berat. Zat aditif atau bahan tambahan pada makanan dan minuman, seperti aspartam dan sakarin. Bahan pewarna dan pengawet makanan, seperti boraks, formalin, dan nitrat.
Selain dari bahan-bahan di atas, karsinogenik juga bisa ditemui pada daging yang digoreng menggunakan suhu tinggi atau dibakar.
Memasak daging dalam suhu tinggi akan menghasilkan senyawa seperti heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang memiliki sifat karsinogenik. Meski begitu, hal ini masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.
Untuk mengurangi kemungkinan paparan zat karsinogenik, Anda dapat menghindari bagian daging yang terkena paparan bakaran langsung atau menggunakan minyak tak jenuh untuk menggoreng daging, seperti minyak canola, minyak jagung, atau minyak kedelai.
Sinar Ultraviolet
Studi menunjukkan bahwa sinar ultraviolet (UV) dapat terserap ke dalam kulit. Paparan dalam jumlah yang melebihi batas dapat merusak sel-sel dalam kulit. Bahkan sebagian besar kasus kanker kulit disebabkan oleh sinar UV.
Agar tetap aman, Anda dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dengan mengaplikasikan tabir surya, khususnya ketika Anda beraktivitas di luar ruangan.
Meski sering dijumpai, ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk menghindari paparan zat karsinogenik, yaitu:
Seperti diketahui, zat karsinogenik bukan satu-satunya pemicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh seseorang. Untuk mencegah dan menekan risiko kanker, Anda disarankan untuk menjalankan gaya hidup sehat dengan pola makan yang sehat pula. Sementara itu, jika ada anggota keluarga yang terkena kanker, Anda disarankan untuk melakukan skrining dan deteksi dini di fasilitas kesehatan terdekat.(H-2)
MEROKOK dapat berpengaruh pada kesehatan kulit. Racun yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan kulitlebih cepat menua dan memicu beragam penyakit kulit
Penelitian terbaru di AS mengungkapkan bahwa tali jam tangan pintar dan gelang pelacak kebugaran dapat mengandung zat kimia berbahaya dari kelompok PFAS.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat.
Louis Van Gaal pertama kali didiagnosis menderita kanker prostat pada 2020, tetapi memilih merahasiakan kondisinya itu dari publik dan pemain saat masih melatih Belanda pada Piala Dunia 2022.
Keluarga mengonfirmasi bahwa Kang Seo-ha mengidap kanker lambung dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya berpulang pada usia 31 tahun
Risiko kumulatif seseorang di Indonesia untuk terkena kanker sebelum usia 75 tahun diperkirakan sekitar 14%.
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
Kanker ini berkembang dari sel abnormal pada lapisan usus besar atau rektum sehingga asupan gizi memainkan peran yang cukup besar untuk menurunkan risikonya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved