Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan ke depan. Angin Monsun Asia masih menjadi faktor utama penyebab hujan di berbagai wilayah, ditambah dengan pengaruh fenomena La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer yang meningkatkan potensi hujan signifikan di sejumlah daerah.
"MJO akan tetap bertahan pada fase 5 selama tiga hari ke depan, yang akan berdampak pada dinamika atmosfer di wilayah timur Indonesia," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG. Menurutnya, fenomena ini masih akan bertahan di sebagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Maluku bagian selatan hingga tenggara, menyebabkan tingginya potensi cuaca signifikan di wilayah tersebut.
Selain itu, BMKG mencatat Gelombang Rossby Ekuator yang bergerak ke arah barat terpantau aktif di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa, Maluku Utara, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, serta Papua Selatan. Sementara itu, Gelombang Kelvin yang bergerak ke arah timur terpantau aktif di Bali, NTB, dan Samudra Pasifik utara Papua.
"Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif, yang berarti potensi hujan akan semakin meningkat di beberapa wilayah," kata BMKG dalam keterangannya. Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dan Teluk Carpentaria, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di berbagai wilayah, termasuk Samudra Pasifik timur Filipina, pesisir timur NTT, dan Laut Arafura.
Berdasarkan prediksi cuaca BMKG, pada periode 4–6 Februari 2025, Indonesia umumnya akan mengalami hujan ringan. Namun, beberapa daerah berpotensi mengalami hujan sedang hingga ekstrem yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan," jelas BMKG.
Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Pegunungan. Wilayah dengan potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem meliputi Sumatra Utara dan Jawa Tengah.
Selain curah hujan tinggi, potensi angin kencang juga perlu diwaspadai. "Beberapa wilayah seperti Aceh, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT memiliki risiko tinggi terhadap angin kencang dalam beberapa hari ke depan," kata BMKG.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir, berhati-hati terhadap jalanan licin, serta siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
"Kami mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG," tutup BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu 19 Juli 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota akan diselimuti awan tebal.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Dari prakiraan cuaca BMKG Jawa Barat hari ini, hujan lebat tersebut berpotensi akan mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Ciamis.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca sepekan ke depan, menyusul terbentuknya sistem tekanan rendah dan aktivitas dinamika atmosfer yang meningkat di wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut mayoritas kota besar di Indonesia akan dilanda hujan disertai petir pada hari ini, Minggu, (23/3).
Siklon tropis ini terpantau di Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa dan menyebabkan angin Baratan yang menguat di wilayah Jawa Tengah.
Wilayah diprakirakan mengalami hujan disertai petir, seperti Jambi; Pontianak, Kalimantan Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; dan Merauke.
BMKG melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved