Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia hingga 31 Januari 2025. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa banjir, tanah longsor, dan gempa bumi menjadi bencana yang paling banyak terjadi, dengan dampak signifikan terhadap masyarakat.
"Kami terus memantau perkembangan di berbagai daerah yang terdampak bencana, terutama banjir yang saat ini meluas di beberapa provinsi. Tim BNPB bersama pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah penanganan darurat," kata Abdul Muhari, Jumat (31/1).
Di Provinsi Kalimantan Barat, banjir masih menggenangi beberapa wilayah. Di Kabupaten Sanggau, sekitar 4.055 kepala keluarga terdampak, dengan air yang semakin tinggi pada Rabu, 29 Januari, hingga menutupi jalan raya di Beduai. Sementara itu, banjir di Kabupaten Sambas pada Kamis, 30 Januari, lebih parah, menyebabkan 12.564 kepala keluarga terdampak dan 9.504 rumah terendam. Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang terus meluas. Abdul Muhari mengatakan bahwa daerah-daerah tersebut telah menetapkan status tanggap darurat.
“Di Kabupaten Landak dan Kabupaten Mempawah, banjir masih menggenangi pemukiman dan fasilitas umum, meskipun beberapa kecamatan di Landak sudah mulai surut. Kami terus melakukan pendampingan di wilayah-wilayah terdampak untuk memastikan bantuan darurat tersalurkan dengan baik,” ujarnya.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, banjir juga terjadi di Kabupaten Banjar, berdampak pada lebih dari 26.000 kepala keluarga. Namun, menurut BNPB, air perlahan mulai surut dan genangan hanya tersisa di pekarangan rumah.
Di Jawa Tengah, banjir melanda beberapa daerah pada Rabu, 29 Januari. Di Kabupaten Jepara, 133 kepala keluarga terdampak dengan 80 unit rumah terendam, meskipun kini air mulai surut. Sementara itu, di Kabupaten Pati, sekitar 105 kepala keluarga dan 293 jiwa masih terjebak dalam banjir yang belum surut. Abdul Muhari juga menyampaikan bahwa Kabupaten Kendal melaporkan satu korban jiwa akibat banjir dengan tinggi muka air mencapai 10 hingga 15 cm.
"Di Kabupaten Batang, banjir mengakibatkan 575 kepala keluarga terdampak dengan tinggi muka air mencapai 30 hingga 40 cm. Tim BNPB bersama BPBD setempat terus berupaya melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan," tambahnya.
Bencana juga terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, di mana banjir pada 30 Januari melanda Kabupaten Buol dan berdampak pada 212 jiwa serta 212 rumah. Sementara itu, di Provinsi Riau, banjir di Kabupaten Rokan Hulu berdampak pada lebih dari 800 kepala keluarga. Di Kabupaten Pelalawan, banjir yang terjadi sejak 20 Januari masih menggenangi rumah warga dengan tinggi muka air mencapai 700 cm.
“Provinsi DKI Jakarta juga mengalami banjir pada 28 Januari, yang berdampak pada lebih dari 780 kepala keluarga. Beberapa kelurahan sudah mulai surut, tetapi masih ada wilayah yang tergenang,” kata Abdul Muhari.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah. Di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tanah longsor pada 28 Januari berdampak pada 47 kepala keluarga dan menyebabkan kerusakan pada jalan serta pemukiman. Kejadian serupa terjadi di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Jepara pada 29 Januari, dengan laporan korban jiwa serta kerusakan yang cukup besar.
Sementara itu, gempa bumi mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada 29 Januari. “Sebanyak 33 kepala keluarga terdampak, namun situasi saat ini sudah kondusif. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” kata Abdul Muhari.
Menurutnya, secara keseluruhan bencana dalam periode ini mencatatkan dampak yang luas, tetapi BNPB dan pihak terkait terus berupaya memberikan penanggulangan serta pendampingan kepada daerah terdampak. Tim gabungan dari pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan darurat dan mengevaluasi kondisi terkini di lapangan.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari instansi terkait. Situasi cuaca masih tidak menentu, dan potensi bencana lanjutan bisa saja terjadi,” kata Abdul Muhari. (Ata/M-3)
BMKG membuat sistem peringatan dini gempa bumi berbasis hitung mundur seiring meningkatnya bencana
Selama Januari-Juni terdapat 131 kejadian bencana. Mayoritas merupakan bencana hidrometeorologi karena dampak curah hujan.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Bencana adalah fenomena kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu disiplin ilmu saja.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Sepanjang 2024 telah terjadi 154 kejadian bencana di Kota Cirebon. Angka ini hampir dua kali lipat dari 2020 yang mencatat 88 kejadian.
TOPAN Wipha menyebabkan hujan deras dan banjir besar di Filipina pada akhir pekan lalu.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved