Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia hingga 31 Januari 2025. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa banjir, tanah longsor, dan gempa bumi menjadi bencana yang paling banyak terjadi, dengan dampak signifikan terhadap masyarakat.
"Kami terus memantau perkembangan di berbagai daerah yang terdampak bencana, terutama banjir yang saat ini meluas di beberapa provinsi. Tim BNPB bersama pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah penanganan darurat," kata Abdul Muhari, Jumat (31/1).
Di Provinsi Kalimantan Barat, banjir masih menggenangi beberapa wilayah. Di Kabupaten Sanggau, sekitar 4.055 kepala keluarga terdampak, dengan air yang semakin tinggi pada Rabu, 29 Januari, hingga menutupi jalan raya di Beduai. Sementara itu, banjir di Kabupaten Sambas pada Kamis, 30 Januari, lebih parah, menyebabkan 12.564 kepala keluarga terdampak dan 9.504 rumah terendam. Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang terus meluas. Abdul Muhari mengatakan bahwa daerah-daerah tersebut telah menetapkan status tanggap darurat.
“Di Kabupaten Landak dan Kabupaten Mempawah, banjir masih menggenangi pemukiman dan fasilitas umum, meskipun beberapa kecamatan di Landak sudah mulai surut. Kami terus melakukan pendampingan di wilayah-wilayah terdampak untuk memastikan bantuan darurat tersalurkan dengan baik,” ujarnya.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, banjir juga terjadi di Kabupaten Banjar, berdampak pada lebih dari 26.000 kepala keluarga. Namun, menurut BNPB, air perlahan mulai surut dan genangan hanya tersisa di pekarangan rumah.
Di Jawa Tengah, banjir melanda beberapa daerah pada Rabu, 29 Januari. Di Kabupaten Jepara, 133 kepala keluarga terdampak dengan 80 unit rumah terendam, meskipun kini air mulai surut. Sementara itu, di Kabupaten Pati, sekitar 105 kepala keluarga dan 293 jiwa masih terjebak dalam banjir yang belum surut. Abdul Muhari juga menyampaikan bahwa Kabupaten Kendal melaporkan satu korban jiwa akibat banjir dengan tinggi muka air mencapai 10 hingga 15 cm.
"Di Kabupaten Batang, banjir mengakibatkan 575 kepala keluarga terdampak dengan tinggi muka air mencapai 30 hingga 40 cm. Tim BNPB bersama BPBD setempat terus berupaya melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan," tambahnya.
Bencana juga terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, di mana banjir pada 30 Januari melanda Kabupaten Buol dan berdampak pada 212 jiwa serta 212 rumah. Sementara itu, di Provinsi Riau, banjir di Kabupaten Rokan Hulu berdampak pada lebih dari 800 kepala keluarga. Di Kabupaten Pelalawan, banjir yang terjadi sejak 20 Januari masih menggenangi rumah warga dengan tinggi muka air mencapai 700 cm.
“Provinsi DKI Jakarta juga mengalami banjir pada 28 Januari, yang berdampak pada lebih dari 780 kepala keluarga. Beberapa kelurahan sudah mulai surut, tetapi masih ada wilayah yang tergenang,” kata Abdul Muhari.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah. Di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tanah longsor pada 28 Januari berdampak pada 47 kepala keluarga dan menyebabkan kerusakan pada jalan serta pemukiman. Kejadian serupa terjadi di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Jepara pada 29 Januari, dengan laporan korban jiwa serta kerusakan yang cukup besar.
Sementara itu, gempa bumi mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada 29 Januari. “Sebanyak 33 kepala keluarga terdampak, namun situasi saat ini sudah kondusif. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” kata Abdul Muhari.
Menurutnya, secara keseluruhan bencana dalam periode ini mencatatkan dampak yang luas, tetapi BNPB dan pihak terkait terus berupaya memberikan penanggulangan serta pendampingan kepada daerah terdampak. Tim gabungan dari pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan darurat dan mengevaluasi kondisi terkini di lapangan.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari instansi terkait. Situasi cuaca masih tidak menentu, dan potensi bencana lanjutan bisa saja terjadi,” kata Abdul Muhari. (Ata/M-3)
Aktor respons bukan hanya para pegiat kemanusiaan, tetapi para pelaku usaha berperan penting untuk hadir memulihkan kehidupan masyarakat saat dan pasca bencana.
Penguatan AMPD ini selaras dengan Flagship KITATANGGUH yang tengah dikembangkan Kemenko PMK.
Peralatan penanggulangan bencana masih terus disiapkan.
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved