Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Bima Arya Tegaskan Penguasaan Teknologi Jadi Syarat Menuju Indonesia Emas

Basuki Eka Purnama
25/1/2025 20:36
Bima Arya Tegaskan Penguasaan Teknologi Jadi Syarat Menuju Indonesia Emas
Wamendagri Bima Arya Sugiarto (kanan) bersama Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian.(MI/HO)

WAKIL Menteri Dalam Negeri Kabinet Merah Putih Bima Arya Sugiarto mengatakan masyarakat Indonesia harus menyiapkan diri untuk menuju Indonesia Emas dan salah satu syaratnya adalah penguasaan teknologi

“Catatannya adalah kita harus menguasai dan jangan dikuasai (teknologi). Kita tidak akan digantikan oleh AI, tapi manusia-manusia penguasa AI akan menggantikan, akan menggeser manusia-manusia tanpa AI,” ungkap Bima Arya. 

“Jadi acara yang digagas Ary Ginanjar ini, menyiapkan kita untuk menjadi penguasa AI berbasiskan nilai,” imbuhnya. 

Mantan Wali Kota Bogor dua periode itu menambahkan AI membantu untuk adaptif, menolong menguasai teknologi. AI menjadi driving force dalam kemampuan analisis, ikut dalam tren kekinian bahkan menjadikan otak tidak lagi tumpul.

“AI memudahkan tetapi tidak menggantikan Bapak-Ibu sekalian. Banyak hal bisa menjadi mudah karena AI. Tapi tidak semua bisa dihilangkan, digantikan oleh AI. Kenapa? Karena visi tadi Bapak-Ibu itu bukan semata kalkulasi angka, tapi visi adalah nilai,” tutur Bima Arya. 

Menurut Bima Arya, AI juga akan menggantikan banyak sekali pekerjaan, tetapi AI tidak akan pernah bisa menggantikan cara berpikir mindsetseseorang. Hasil yang terbaik bukan AI ada di depan tetapi kolaborasi antara manusia dan AI. 

“Terima kasih sekali lagi Pak Ary Ginanjar atas terobosannya. Mudah-mudahan bangsa ini diberikan kekuatan untuk memaknai kemajuan teknologi secara arif, mendasari setiap perubahan dengan nilai-nilai ilahi dan dengan nilai-nilai duniawi. AI kita kedepankan tetapi tentunya habluminannas, kolaborasi, sinergi sama-sama menjadi landasan kita semua,” ungkapnya.

Sementara itu, Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian mengatakan AI dapat mendorong kemajuan manajemen talenta sekaligus memastikan aspek humanis tetap menjadi prioritas.

"Saat ini kita memasuki Era Gig. Era dimana semua perubahan terjadi begitu cepat dan tidak bisa diprediksi. Hal ini terjadi dalam segala hal, mulai dari sosial, teknologi, termasuk sumber daya manusia,” katanya.

Ary Ginanjar melanjutkan, dibutuhkan sebuah tools untuk dapat memilih dan memilah dalam perekrutan talent dengan cepat. Bukan lagi dalam hitungan bulan dan minggu, tapi dalam hitungan menit dan dalam jumlah yang masal.

“Kami, program studi psikologi UAG University mempersembahkan AI Talent Management, sebuah tools pertama di dunia manajemen talenta berbasis Artificial Intelligence. Semoga AI Talent Management ini dapat membantu organisasi dan korporasi dalam menghadapi Gig Era,” paparnya.

Kemudian, Ary Ginanjar menuturkan Gig Era ini menggambarkan sebuah kondisi di mana ekonomi pun akan mengalami seperti halnya Gig Era. Sosial akan menghadapi gig era, teknologi juga menghadapi Gig Era, bahkan juga sumber daya manusia, pengelolaannya juga akan Mengalami Gig Era. Bahkan, Turbulensi Gig Era sudah mulai terasa.

“Dan inilah bagian dari Tridharma dimana hasilnya tentu kita akan sumbangkan, baik untuk pemerintah dan baik untuk swasta sehingga kita punya panduan. Karena cara belajar terbaik adalah belajar dari orang-orang yang berpengalaman,” ucapnya. 

“Mudah-mudahan hasil pembahasannya hari ini bisa menjadi panduan dari para pakar-pakar kita, mereka bukan hanya pejabat, karena yang saya undang ini bukan hanya karena jabatannya tetapi karena kompetensi, ekspertis, dan integritas," pungkas Ary Ginanjar. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya