Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEKRETARIS Jenderal Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Abdul Qadir menyambut baik sistem baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diganti menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Dia berharap bahwa sistem baru ini dapat berjalan lebih fleksibel dan tidak kaku seperti sistem zonasi.
“Sistem zonasi membuat anak hebat yang punya kemampuan hebat dan ingin bersaing hanya bisa daftar sekolah di sekitar rumah saja. Sementara di pelosok itu banyak siswa hebat yang punya tantangan dan bersaing di kota. Dengan sistem baru ini memberikan ruang pada anak hebat secara berkeadilan supaya bisa bersaing dengan tes kompetensi akademik. Di samping sarat berikutnya domisili jadi enggak cuma KK di sekitar sekolah,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (24/1).
Namun demikian, Dudung mengatakan bahwa penerapan baru SPMB ini harus tetap dikawal sehingga tidak akan lagi terjadi praktik kecurangan seperti pemalsuan alamat dan lain sebagainya.
“Jadi nanti tetap harus dilihat dulu konsep utuh yang disebar ke masyarakat,” tegas Dudung.
Dia pun berharap maksimal pekan depan pemerintah dapat merilis SPMB ini. Menurutnya prasyarat suksesnya SPMB 2025 juga terletak pada tata kelola yang berkeadilan, keterbukaan, keterjangkauan, dan pemerataan.
“Pemerintah juga harus segera libatkan publik pendidikan nasional dan daerah sehingga tidak bermasalah untuk membangun zona integritas. Jadi bisa segera disosialisasikan dan mampu memperbaiki sistem PPDB sebelumnya sehingga masyarakat tidak bingung. Intinya kita tunggu lagi peresmiannya tapi pemerintah harus segera dan melibatkan semua pihak untuk merumuskan SPMB,” tandasnya. (H-2)
“Di SPMB tahun ini, baru ada sekitar 9 hingga 10 siswa yang mendaftar,”
ANGGOTA Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais, mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) masih mengulang kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB.
SPMB 2025 masih tetap menimbulkan sejumlah masalah dalam pelaksanaannya. Dapat dilihat ribuan calon murid SMK di Jawa Tengah merasa kecewa tidak diterima pada tahap pertama seleksi.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah mulai kembali menggelar Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) gelombang II tingkat SMA/SMK sebelum dimulai tahun ajaran baru.
SELEKSI Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP di Kota Cirebon dibuka hari ini. SPMB Cirebon dibuka dua tahap, tahap pertama jalur prestasi dan tahap kedua jalur domisili.
Ia mengungkap, kasus SPMB yang ramai diberitakan di media terjadi karena persoalan komunikasi
Dalam skema penambahan rombel, Pemkot Makassar akan menambah kapasitas kelas di SMP negeri dengan menambahkan 5 hingga 8 siswa per kelas
Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qodir mengatakan sistem domisili pada SPMB diharapkan lebih berkeadilan dan bisa menyelesaikan masalah yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Mereka yang aktif sebagai pengurus OSIS atau misalnya Pramuka atau yang lain-lain nanti akan menjadi pertimbangan jalur prestasi
Perubahan penerimaan peserta didik baru (PPDB) menjadi sistem penerimaan murid baru (SPMB) diharap tak hanya sekadar berubah nama dan tidak berdampak signifikan.
Dalam SPMB tahun ini, sekolah swasta juga akan dilibatkan. SPMB sekolah swasta dianggap sebagai satu langkah positif untuk menekan kecurangan PPDB yang setiap tahunnya terjadi.
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 2025 ini berubah nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Dalam SPMB, sekolah swasta juga akan dilibatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved