Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PRIMATA, khususnya kera besar Afrika, merupakan kelompok hewan yang memiliki hubungan evolusi yang sangat dekat dengan manusia. Penelitian mengenai spesiasi primata, terutama simpanse (Pan troglodytes) dan bonobo (Pan paniscus), memberikan gambaran penting tentang evolusi manusia.
Melalui data genetik, antropolog biologi mempelajari bagaimana manusia, simpanse, dan bonobo berbagi sejarah nenek moyang, sekaligus memahami adaptasi unik yang membedakan manusia.
Keluarga Hominidae terdiri dari empat genus utama, yaitu Pongo (orangutan), Gorilla (gorila), Pan (simpanse dan bonobo), serta Homo (manusia).
Analisis genetik menunjukkan bahwa simpanse dan bonobo berbagi sekitar 99% DNA dengan manusia.
Angka ini menjadikan keduanya kerabat biologis terdekat. Gorila memiliki kesamaan DNA sebesar 98%, sementara orangutan mencapai sekitar 97%.
Proses evolusi yang memisahkan manusia dari simpanse dan bonobo diperkirakan berlangsung antara 5,5 hingga 7 juta tahun lalu. Pemisahan dengan gorila terjadi lebih awal, yaitu sekitar 8,5 hingga 12 juta tahun yang lalu.
Namun, spesiasi ini berlangsung secara kompleks. Sebagai contoh, sekitar 15% genom gorila menunjukkan kemiripan yang lebih besar dengan manusia dibandingkan simpanse. Fenomena seperti Incomplete Lineage Sorting (ILS) memberikan penjelasan mengenai variasi genetik ini, di mana beberapa bagian DNA manusia memiliki hubungan lebih erat dengan gorila.
Spesiasi kera besar Afrika dipengaruhi oleh proses evolusi netral seperti drift genetik, seleksi alam, dan faktor lingkungan. Hibridisasi antar spesies, rekombinasi genetik, serta adaptasi lokal juga memainkan peranan penting.
Sebagai contoh, Sungai Kongo menjadi penghalang alami yang memisahkan populasi nenek moyang bonobo dan simpanse sekitar satu juta tahun lalu. Hal ini menjelaskan mengapa bonobo hanya ditemukan di wilayah selatan Sungai Kongo, yaitu di Republik Demokratik Kongo.
Analisis genom manusia, simpanse, dan bonobo mengungkapkan beberapa perbedaan genetik kecil yang mungkin menjelaskan perbedaan perilaku dan kecerdasan di antara ketiga spesies.
Sebagai contoh, seleksi genetik pada simpanse menunjukkan adaptasi terhadap retrovirus seperti HIV, yang tidak ditemukan pada manusia atau bonobo.
Selain itu, variasi genetik pada bonobo menunjukkan kecenderungan perilaku sosial yang lebih damai dan suka bermain dibandingkan simpanse. Variasi genetik ini memberikan karakteristik pada masing-masing spesies.
Melalui analisis fosil dan data molekuler, ilmuwan memperkirakan bahwa nenek moyang terakhir manusia dan simpanse hidup sekitar lima juta tahun lalu.
Pohon keluarga Hominidae menunjukkan hubungan dekat antara manusia dan simpanse, dengan nenek moyang bersama yang menjadi simpul utama dalam evolusi.
Kera besar Afrika, terutama simpanse dan bonobo, memberikan wawasan berharga tentang perjalanan panjang evolusi manusia. Keterkaitan genetik yang erat di antara ketiga spesies ini menunjukkan betapa kompleksnya proses evolusi yang melibatkan berbagai faktor genetik dan lingkungan.
Penelitian di bidang ini dapat memperdalam pemahaman kita tentang peran manusia dalam pohon evolusi sekaligus menyadarkan bahwa kehidupan di bumi memiliki hubungan erat yang saling terhubung. (Scientific American/Science/Nature/Z-10)
Penelitian UC Santa Cruz menemukan elemen genetik introner dapat berpindah antarspesies secara horizontal, membentuk intron baru dan memengaruhi evolusi serta kesehatan manusia.
Mengapa T. rex memiliki lengan yang kecil? Penelitian terbaru mengungkap ukuran lengan mini pada dinosaurus predator ini adalah strategi evolusioner.
Penelitian baru mengungkap bahwa aktivitas geologi di bawah permukaan Bumi memainkan peran penting dalam evolusi kehidupan, termasuk manusia.
Teori Biogenesis: Asal usul kehidupan dari kehidupan sebelumnya. Temukan bukti ilmiah dan evolusi pemikiran tentang asal mula makhluk hidup.
Toe beans, bantalan cakar lembut pada kaki kucing, bukan sekadar fitur menggemaskan tetapi juga hasil evolusi selama 50 juta tahun.
Keseharian para Haenyeo menjadi penyelam bebas tanpa peralatan untuk mencari hasil laut di Pulau Jeju menjadi pembicaraan dunia.
Warna hitam ayam cemani berasal dari mutasi genetik yang disebut fibromelanosis, yaitu kondisi ketika pigmen melanin menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit, bulu, bahkan organ dalam.
Pada anak autisme, orangtua kerap menjadi sosok yang disalahkan berbagai pihak terutama soal pola asuh.
Peneliti Universitas Calgary memperkenalkan metode berbasis perilaku untuk mengidentifikasi populasi karibu yang berisiko, berbeda dari pendekatan genetik yang biasa digunakan.
Alergi susu sapi, yang merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, ternyata dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved