Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PUASA Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah, termasuk bulan Rajab.
Dalam artikel ini, kita akan membahas keutamaan puasa Ayyamul Bidh, tata cara pelaksanaannya, serta lafaz niat yang sesuai. Artikel ini dirancang untuk membantu Anda memahami dan mempraktikkan puasa ini dengan lebih baik.
Puasa Ayyamul Bidh dikenal sebagai puasa pada "hari-hari putih." Nama ini merujuk pada malam-malam yang diterangi oleh bulan purnama pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah.
Dalam bulan Rajab, puasa ini memiliki nilai ibadah yang tinggi karena bertepatan dengan salah satu bulan suci dalam Islam.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa tiga hari setiap bulan dihitung seperti puasa setahun penuh. Ini karena setiap amal baik dibalas dengan pahala sepuluh kali lipat.
Puasa sunnah, termasuk Ayyamul Bidh, menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.
Puasa Ayyamul Bidh membantu seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan.
Dengan menjalankan puasa ini, kita mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengamalkan ibadah ini.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh tidak jauh berbeda dengan puasa wajib. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Niat dilakukan pada malam sebelum puasa atau di pagi hari sebelum waktu zawal (sebelum matahari tergelincir ke arah barat). Niat bisa diucapkan dengan lisan atau di dalam hati. Berikut lafaz niatnya:
"Nawaitu shauma ayyami al-biidh lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat berpuasa pada hari-hari putih karena Allah Ta'ala."
Selama berpuasa, seorang Muslim wajib menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berbuka dilakukan ketika matahari terbenam dengan membaca doa:
"Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu."
Artinya: "Ya Allah, aku berpuasa untuk-Mu dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Konsisten: Lakukan puasa ini setiap bulan Hijriyah agar terbiasa.
Siapkan Sahur: Makan sahur sangat dianjurkan karena mendatangkan keberkahan.
Jaga Niat: Pastikan niat puasa hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Perbanyak Ibadah: Tingkatkan kualitas ibadah lain, seperti membaca Al-Qur'an dan memperbanyak doa.
Selain pahala spiritual, puasa Ayyamul Bidh juga memberikan manfaat kesehatan, seperti:
Membantu detoksifikasi tubuh.
Meningkatkan fungsi metabolisme.
Mengendalikan berat badan.
Meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan.
Dengan melaksanakan puasa ini, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga meneladani sunnah Rasulullah SAW.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk rutin menjalankan puasa Ayyamul Bidh. Jangan lupa, sebarkan kebaikan ini kepada keluarga dan teman agar lebih banyak yang mendapatkan manfaatnya. Wallahu a'lam bishawab. (Z-10)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved