Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENGHITUNG hari untuk memasuki tahun 2024, umat muslim bisa mulai mempersiapkan jadwal puasa sunnah, khususnya puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan setiap tanggal 13,14, dan 15 dalam kalender hijriah.
Sejak dahulu, Rasulullah SAW selalu mengamalkan puasa Ayyamul Bidh. Diketahui pula, Puasa Ayyamul Bid ini memiliki ganjaran sama seperti puasa sepanjang tahun. Umumnya, puasa Ayyamul Bidh dilakukan selama tiga hari berturut-turut setiap bulan namun, dikutip dalam kanal Youtube Dzulqarnain, beliau mengatakan bahwa jika hanya dilakukan selama dua hari hukumnya masih boleh.
Hal tersebut diperkuat oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz yang menjelaskan
يصوم المؤمن الثلاثة في أي وقت من الشهر، الرسول -صلى الله عليه وسلم- أوصى بصيام ثلاثة أيام من كل شهر، سواء كان في أوله، أو في وسطه، أو آخره، الأمر واسع بحمد الله، وإن تيسر صيام البيض الثالث والرابع عشر والخامس عشر متوالية فهو أفضل، وإلا فالأمر واسع، يصوم الإنسان البيض في أي وقت من الشهر مفرقة، أو متوالية
"Seorang mukmin hendaknya puasa 3 hari dalam satu bulan di hari apa saja. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mewasiatkan untuk puasa 3 hari dalam setiap bulan, baik di awal, di tengah, maupun di akhir. Perkaranya longgar walhamdulillah. Jika bisa untuk puasa ayyamul bidh tanggal 13, 14, 15 secara berurutan, ini lebih utama. Jika tidak demikian, maka perkaranya longgar. Boleh seseorang puasa ayyamul bidh dalam hari yang terpisah-pisah dalam satu bulan, boleh juga berurutan,”
Dikutip dari Nu Online, terdapat kisah yang ditulis dalam kitab Umdatul Qari’ Syarhu Shahihil Bukhari, Kiai Mahbub menjelaskan bahwa penamaan ini berasal dari kisah Nabi Adam as yang turun ke bumi. Saat diturunkan ke bumi, Nabi Adam as mengalami kulit terbakar oleh sinar matahari. Sehingga Allah memberikan waktu untuk berpuasa selama tuga hari pada tanggal 13, 14 dan 15.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibuni Abbas RA berisi:
artinya: "Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarnya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah swt kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam as pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.”
Namun, ada pula beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa dinamakan puasa Ayyamul Bidh karema setiap tanggal 13-15 adalah fase bulan purnama.
Untuk mengetahui tata cara melaksanakannya, simak penjelasan di bawah ini
Dianjurkan untuk melafalkan niat puasa secara lisan. Umat muslim dapat membacakan niat puasa ini dari malam sampai posisi matarahi mencondong ke arah barat dengan syarat tidak melakukan hal-hal yang membuat puasa batal.
Niat bacaan puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُصَوْمَاَيَّامَاْلبِيْضِسُنَّةًلِلهِتَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah ayyamul bidh karena Allah ta'ala.
Sebelum melakukan puasa sunah ini, sebaiknya umat muslim melakukan sahur terlebih dahulu.
Tidak berkata kotor, bergibah dan hindari dosa-dosa yang dapat membatalkan puasa. Rasulullah SAW bersabda
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
Apabila waktu magrib telah tiba, umat muslim yang melakukan puasa disunahkan untuk segera berbuka.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidl sangat signifikan. Seseorang yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidl juga mendapatkan manfaat tambahan, yaitu keberkahan berpuasa tiga hari setiap bulannya. Puasa tiga hari setiap bulan ini dianggap setara dengan puasa sepanjang tahun, sesuai dengan pandangan Imam as-Subki dan ulama lainnya. Hal tersebut diriwayatkan
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160].
Satu hari sama dengan 10 hari’.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan.” Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I’ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ’: 1406 H], juz II, h. 109-110).
1. 25-27 Januari 2024 puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab
2. 23-25 Februari 2024 puasa Ayyamul Bidh Bulan Sya’ban
3. 22-24 April 2024 puasa Ayyamul Bidh Bulan Syawal
4. 21-23 Mei 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulqa'dah
5. 21-23 Juni 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulhijjah
6. 18-20 Agustus 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Safar
7. 17-19 September 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Rabiul Awal
8. 16-18 Oktober 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Rabiul Akhir
9. 15-17 November 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Jumadil Awal
10. 15-17 Desember 2024: puasa Ayyamul Bidh Bulan Jumadil Akhir
Pada bulan Maret 2023 tanggal 13,14,15 hijriah sudah memasuki bulan Ramadan sehingga tidak dilakukan puasa Ayyamul Bidh.
Panduan lengkap doa niat puasa Senin Kamis. Temukan bacaan Arab, Latin, artinya, dan tata cara puasa sunnah agar ibadahmu makin berkah! Klik di sini.
Niat mandi puasa Ramadhan yang benar dan tata caranya lengkap! Bersihkan diri lahir batin sebelum puasa. Klik sekarang untuk panduan mudah! lihat selengkapnya
Lengkapi ibadah puasa dengan niat dan doa buka puasa yang mudah dihafal. Raih keberkahan Ramadhan dengan amalan penting ini!
Niat Puasa Ramadhan dan Artinya Lengkap. Lafalkan niat puasa Ramadhan dengan benar dan pahami artinya. Raih keberkahan puasa sebulan penuh!
Temukan doa buka puasa mustajab, amalan sunnah, dan waktu terbaik agar doamu diijabah Allah SWT. Panduan lengkap & informatif!
Agar puasa Ramadan tetap sah ketika suatu saat lupa berniat, sebaiknya pada malam pertama Ramadan berniat taklid kepada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadan sebulan.
Puasa Ayyamul Bidh memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk terus meningkatkan ketakwaan dan mendapatkan ridha Allah SWT. Puasa Ayyamul Bidh adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah
Puasa ini memiliki banyak keutamaan seperti menghapus dosa kecil, mendekatkan diri kepada Allah, dan mendapatkan pahala besar. Melalui niat yang tulus dan ikhlas karena Allah Ta'ala
Lantas apa saja ibadah dan doa saat nisfu Sya'ban? Berikut amalan-amalan yang dianjurkan para ulama pada malam nisfu Sya'ban.
Untuk mengetahui bacaan niat puasa ayyamul bidh, simak pembahasan di bawah ini.
Puasa ayyamul bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan qomariyah (bulan pada kalender Hijriyah).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved