Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis anak konsultan respirologi dari RSUP Persahabatan Tjatur Kuat Sagoro mengungkapkan terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai orangtua saat Human metapneumovirus (HMPV) menyerang anak mereka.
"Apabila ditemukan seperti ini kita perlu waspada dan perlu membawa anak ke rumah sakit," kata Tjatur dalam diskusi daring, dikutip Minggu (12/1).
Tjatur mengatakan hal pertama yang patut diwaspadai orangtua adalah ketika anak merasa gelisah, tidak ceria seperti sebelumnya, dan tidur
tidak lelap.
Hal selanjutnya yakni terjadi sesak napas, adanya napas cuping, retraksi suprasternal dan intercostal. Menurut Tjatur, sesak napas pada anak berbeda dengan orang dewasa dalam hal frekuensinya.
Pada bayi usia 0-2 bulan, napas dibilang cepat apabila tarikannya lebih dari 60 kali per menit. Kemudian pada anak usia 2 bulan sampai 1 tahun dinyatakan cepat bila nafasnya lebih dari 50 kali per menit dan begitu seterusnya.
Tjatur melanjutkan, khusus pada bayi, hal yang perlu diwaspadai apabila minum tidak habis seperti biasa dan mudah melepaskan hisapan.
"Kalau dia minum ASI atau susu ya, itu minum lepas, minum lepas, itu harus waspada," katanya.
Kondisi lain yang ia sebutkan yakni bila anak digendong, detakan jantung terasa lebih cepat dan anak tidak mau bermain seperti biasa.
Menurutnya, penularan infeksi HMPV pada anak melalui percikan napas (droplet), dengan masa inkubasi berkisar antara tiga sampai lima hari meskipun dapat bervariasi antarindividu.
Gejalanya pada anak berupa batuk, pilek, demam, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.
Adapun pengobatan untuk infeksi HMPV bersifat suportif yakni fokus pada penanganan gejala yang timbul seperti antipiretik, oksigenasi dan terapi cairan.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV.
Oleh sebab itu, Tjatur merekomendasikan pada seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah hingga tempat umum juga amat penting agar anak terlindungi dari penularan. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved