Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak Anda Terkena HMPV? Ini yang Harus Orangtua Waspadai

Basuki Eka Purnama
12/1/2025 10:42
Anak Anda Terkena HMPV? Ini yang Harus Orangtua Waspadai
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis anak konsultan respirologi dari RSUP Persahabatan  Tjatur Kuat Sagoro mengungkapkan terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai orangtua saat Human metapneumovirus (HMPV) menyerang anak mereka.

"Apabila ditemukan seperti ini kita perlu waspada dan perlu membawa anak ke rumah sakit," kata Tjatur dalam diskusi daring, dikutip Minggu (12/1).

Tjatur mengatakan hal pertama yang patut diwaspadai orangtua adalah ketika anak merasa gelisah, tidak ceria seperti sebelumnya, dan tidur
tidak lelap.

Hal selanjutnya yakni terjadi sesak napas, adanya napas cuping, retraksi suprasternal dan intercostal. Menurut Tjatur, sesak napas pada anak berbeda dengan orang dewasa dalam hal frekuensinya.

Pada bayi usia 0-2 bulan, napas dibilang cepat apabila tarikannya lebih dari 60 kali per menit. Kemudian pada anak usia 2 bulan sampai 1 tahun dinyatakan cepat bila nafasnya lebih dari 50 kali per menit dan begitu seterusnya.

Tjatur melanjutkan, khusus pada bayi, hal yang perlu diwaspadai apabila minum tidak habis seperti biasa dan mudah melepaskan hisapan.

"Kalau dia minum ASI atau susu ya, itu minum lepas, minum lepas, itu harus waspada," katanya.

Kondisi lain yang ia sebutkan yakni bila anak digendong, detakan jantung terasa lebih cepat dan anak tidak mau bermain seperti biasa.

Menurutnya, penularan infeksi HMPV pada anak melalui percikan napas (droplet), dengan masa inkubasi berkisar antara tiga sampai lima hari meskipun dapat bervariasi antarindividu.

Gejalanya pada anak berupa batuk, pilek, demam, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

Adapun pengobatan untuk infeksi HMPV bersifat suportif yakni fokus pada penanganan gejala yang timbul seperti antipiretik, oksigenasi dan terapi cairan.

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV.

Oleh sebab itu, Tjatur merekomendasikan pada seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah hingga tempat umum juga amat penting agar anak terlindungi dari penularan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya