Mitos atau Fakta: Mewarnai Rambut Bisa Menyebabkan Kanker?

Siti Haerani
24/12/2024 12:22
Mitos atau Fakta: Mewarnai Rambut Bisa Menyebabkan Kanker?
Mewarnai rambut menjadi populer, terutama di kalangan anak muda, namun muncul kekhawatiran mengenai potensi cat rambut sebagai penyebab kanker. Fakta atau mitos?(freepik)

MEWARNAI rambut kini menjadi kegiatan yang populer, terutama di kalangan anak muda. Sayangnya, belakangan muncul kekhawatiran mengenai potensi cat rambut sebagai penyebab kanker

Apakah benar cat rambut dapat menyebabkan kanker, ataukah hanya sebuah mitos? Berikut ulasan lebih lengkapnya.

Jenis-Jenis Cat Rambut

Sebelum memahami apakah cat rambut dapat menyebabkan kanker, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis cat rambut yang banyak beredar di pasaran. Menurut American Cancer Society, pewarna rambut mengandung berbagai bahan kimia yang bisa diserap tubuh melalui kulit. Ada tiga jenis utama cat rambut, yaitu:

Pewarna temporer

Pewarna ini hanya menutupi permukaan rambut dan tidak meresap ke dalam batang rambut. Biasanya, pewarna ini hanya bertahan selama 1-2 kali keramas.

Pewarna semi-permanen

Pewarna ini tidak menembus batang rambut dan bertahan sekitar 5-10 kali keramas.

Pewarna permanen (oksidatif)

Pewarna ini mengubah struktur kimia rambut secara permanen, yang membuat warna rambut bertahan lebih lama.

Mengapa Cat Rambut Diduga Menyebabkan Kanker?

Cat rambut mengandung bahan kimia yang bisa diserap tubuh melalui kulit kepala atau dihirup selama proses pewarnaan. National Cancer Institute mencatat lebih dari 5.000 bahan kimia dalam pewarna rambut, di antaranya berpotensi karsinogenik pada hewan. Ini menimbulkan pertanyaan apakah bahan-bahan tersebut juga bisa menyebabkan kanker pada manusia.

Penelitian mengenai kaitan antara cat rambut dan kanker masih beragam. Beberapa jenis kanker, seperti kanker kandung kemih, leukemia, dan non-Hodgkin lymphoma, sering dikaitkan dengan penggunaan cat rambut. Namun, hasil penelitian yang ada belum memberikan bukti yang kuat. 

Menurut American Cancer Society, meskipun ada temuan yang menunjukkan bahwa paparan bahan kimia dalam cat rambut dapat meningkatkan risiko kanker, bukti yang ada masih belum cukup untuk menghubungkannya dengan kanker pada individu yang hanya sesekali mewarnai rambut.

Apakah Cat Rambut Menyebabkan Leukemia?

Leukemia adalah jenis kanker darah yang menyebabkan produksi sel darah putih berlebihan. Beberapa penelitian mencoba mengaitkan bahan kimia dalam pewarna rambut dengan risiko leukemia, namun hasilnya tidak konsisten. 

Menurut studi yang dipublikasikan WebMD, meskipun ada hubungan antara bahan kimia dalam pewarna rambut dan kanker, tidak ada bukti yang cukup kuat yang menunjukkan kebiasaan mewarnai rambut dapat menyebabkan leukemia langsung.

Risiko leukemia lebih tinggi bagi mereka yang bekerja dengan cat rambut setiap hari, seperti penata rambut, karena paparan bahan kimia yang lebih intens. Namun, bagi individu yang hanya sesekali mewarnai rambut, risiko ini relatif rendah.

Bahan Kimia dalam Pewarna Rambut

Pewarna rambut mengandung bahan kimia seperti amina aromatik, hidrogen peroksida, dan amonia, yang dapat diserap melalui kulit kepala atau dihirup selama proses pewarnaan. Paparan bahan kimia ini lebih tinggi pada pekerja salon yang terpapar setiap hari, dibandingkan dengan konsumen biasa yang hanya mewarnai rambut sesekali. 

Meskipun ada bukti yang menunjukkan hubungan antara penggunaan pewarna rambut dan peningkatan risiko kanker payudara, kanker kandung kemih, dan beberapa jenis kanker darah, risiko ini lebih tinggi pada mereka yang terpapar bahan kimia secara rutin.

Mitos atau Fakta?

Secara keseluruhan, meskipun beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara cat rambut dan peningkatan risiko kanker, termasuk leukemia, hasilnya masih tidak cukup konsisten untuk dianggap sebagai fakta yang pasti. Penggunaan pewarna rambut sesekali tidak secara signifikan meningkatkan risiko kanker. 

Namun, bagi mereka yang terpapar bahan kimia setiap hari, seperti pekerja salon, risiko ini mungkin lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati, mengikuti petunjuk penggunaan cat rambut, dan melakukan patch test untuk menghindari reaksi alergi atau iritasi. (Kemenkes/Halodoc/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya