Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Prevalensi HIV di Indonesia Masih Butuh Perhatian Serius, Edukasi Pada Masyarakat Perlu Dilakukan

Despian Nurhidayat
17/12/2024 11:47
Prevalensi HIV di Indonesia Masih Butuh Perhatian Serius, Edukasi Pada Masyarakat Perlu Dilakukan
Ilustrasi obat HIV/AIDS.(FREEPIK.COM)

DATA global menunjukkan bahwa puluhan juta orang hidup dengan HIV, tetapi sebagian dari mereka masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pengobatan dan layanan kesehatan. Ditambah dengan adanya stigma negatif penderita HIV di masyarakat membuat mereka semakin tertekan.
 
Di Indonesia, angka prevalensi HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, kelompok usia muda menjadi salah satu yang paling rentan terhadap penyebaran virus ini. Hal ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan yang lebih masif, terutama di kalangan generasi muda.

Salah satu contoh prevalensi HIV masih menjadi tantangan nyata bagi Indonesia baru-baru ini dilansir oleh Dinas Kesehatan Jember yang menyatakan bahwa terdapat lebih dari 8 ribu orang terdampak HIV dan sekitar 6 ratus di antaranya adalah penderita baru dari 2022-2024. 

Edukasi terkait dengan HIV tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Salah satunya dilakukan oleh Holywings Peduli yang menggelar kegiatan sosial berupa seminar kesehatan yang memberikan edukasi mengenai bahaya HIV/AIDS dan menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran serta solidaritas untuk memerangi stigma terhadap penderita HIV/AIDS.
 
Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, Andrew Susanto mengingatkan masyarakat untuk mengubah paradigma negatif tentang HIV-AIDS dari penyakit yang menakutkan, karena yang perlu dijauhi adalah virusnya, bukan orangnya.

“Kita perlu membuka ruang diskusi, memberikan edukasi, serta menghilangkan stigma yang selama ini membuat para penderita merasa terkucilkan. Mari kita rangkul penderita HIV/AIDS,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Selasa (17/12). 

Kegiatan yang berlangsung pada 15 Desember 2024 ini juga disertai dengan rangkaian pemeriksaan seperti pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, hingga konsultasi langsung dengan dokter dari RS Siloam Agora Cempaka Putih. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya