Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
DATA global menunjukkan bahwa puluhan juta orang hidup dengan HIV, tetapi sebagian dari mereka masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pengobatan dan layanan kesehatan. Ditambah dengan adanya stigma negatif penderita HIV di masyarakat membuat mereka semakin tertekan.
Di Indonesia, angka prevalensi HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, kelompok usia muda menjadi salah satu yang paling rentan terhadap penyebaran virus ini. Hal ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan yang lebih masif, terutama di kalangan generasi muda.
Salah satu contoh prevalensi HIV masih menjadi tantangan nyata bagi Indonesia baru-baru ini dilansir oleh Dinas Kesehatan Jember yang menyatakan bahwa terdapat lebih dari 8 ribu orang terdampak HIV dan sekitar 6 ratus di antaranya adalah penderita baru dari 2022-2024.
Edukasi terkait dengan HIV tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Salah satunya dilakukan oleh Holywings Peduli yang menggelar kegiatan sosial berupa seminar kesehatan yang memberikan edukasi mengenai bahaya HIV/AIDS dan menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran serta solidaritas untuk memerangi stigma terhadap penderita HIV/AIDS.
Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, Andrew Susanto mengingatkan masyarakat untuk mengubah paradigma negatif tentang HIV-AIDS dari penyakit yang menakutkan, karena yang perlu dijauhi adalah virusnya, bukan orangnya.
“Kita perlu membuka ruang diskusi, memberikan edukasi, serta menghilangkan stigma yang selama ini membuat para penderita merasa terkucilkan. Mari kita rangkul penderita HIV/AIDS,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Selasa (17/12).
Kegiatan yang berlangsung pada 15 Desember 2024 ini juga disertai dengan rangkaian pemeriksaan seperti pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, hingga konsultasi langsung dengan dokter dari RS Siloam Agora Cempaka Putih. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa. (S-1)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pengobatan HIV/AIDS di delapan negara akan segera habis akibat pemotongan dana dari program USAID.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Dinkes Kabupaten Aceh Timur mengatakan penderita human immunodeficiency virus atau HIV atau orang yang terinfeksi virus menyerang kekebalan tubuh di kabupaten itu mencapai 14 kasus pada 2024
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Tidak boleh telat (minum obat ARV), semenit pun tidak boleh. Lima menit saja sudah ada replikasi virus
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Temuan penting menyatakan bahwa pasien penyakit Lyme tetap mengalami gejala persisten meskipun telah menjalani pengobatan antibiotik.
Ada sejumlah suplemen dan obat yang dilarang dikonsumsi berbarengan. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
Tanpa penilaian klinis yang tepat, saran pengobatan dari AI tersebut dapat berisiko dan membahayakan kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved