Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ormas Ikut Andil Cegah Pernikahan Anak Melalui bahasa Masing-Masing

M. Iqbal Al Machmudi
16/12/2024 18:41
Ormas Ikut Andil Cegah Pernikahan Anak Melalui bahasa Masing-Masing
Ilustrasi poster menolak menikah muda(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyampaikan ormas-ormas mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi pernikahan anak di usia dini.

"Kebetulan saya kan berangkat dari muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang bersinergi dan bekerja sama untuk masukkan program-program pemerintah dengan bahasa yang dimilikinya,"

Setiap organisasi memiliki perberbedaan dengan organisasi yang lainnya. NU menyampaikan sesuatu pesan dengan bahasa agama. Sehingga menyampaikan melalui cerita di zaman nabi ditambah ayat dan hadisnya.

Ia mencontohkan pada program Keluarga Berencana (KB) berhasil karena seluruh komponen masyarakat menyampaikan dengan caranya masing-masing.

"Kami sebagai ormas sosial keagamaan mempunyai fungsi di sektor itu. Jadi bagaimana kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa ini adalah untuk kemaslahatan kita bersama bukan hanya satu keluarga nanti yang akan mengalami dampaknya," ujar dia.

"Jadi kalau pernikahan anak mungkin sudah mulai timbul kesadaran karena angka stunting bila pernikahan di usia di bawah 19 tahun banyak sekali dampaknya di Ibu juga karena rahim yang belum kuat," tambanhnya.

Melihat upaya tersebut, Kementerian PPPA juga akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang nantinya akan dimiliki di desa-desa.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Molly Prabawaty menjelaskan program Ruang Bersama Indonesia sebagai upaya pemerintah mendorong kebijakan pengaruh utama gender melalui agenda pemberdayaan sekaligus perlindungan terhadap perempuan dan anak.

"Melalui program ini Pemerintah berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak. Pemerintah menyadari bahwa perempuan dan anak adalah aktor penting dalam pembangunan mewujudkan Indonesia emas," kata Molly.

Dengan memberdayakan perempuan kita dapat menciptakan kesetaraan gender yang lebih baik dan pada akhirnya perempuan dapat menciptakan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan selama 5 tahun terakhir ketimpangan gender nasional secara konsisten mengalami penurunan dari tahun ke tahun selain itu preferensi kekerasan terhadap anak-anak juga tercatat menurun.

"Namun demikian masih banyak ditemukan kasus-kasus kekerasan dalam berbagai bentuk yang dialami oleh perempuan dan anak. Melalui sosial media kasus-kasus bully yang dialami perempuan dan anak kasus-kasus pekerja anak dilaporkan terus terjadi," ungkapnya.

Diharapkan Ruang Bersama Indonesia akan digunakan dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju Indonesia emas 2045. (Iam/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya