Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Centre for ASEAN Autism Studies (CAAS), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Hersinta mengungkapkan ada kelompok disabilitas yang sangat rentan terkena paparan rokok seperti disabilitas intelektual, disabilitas kognitif, dan disabilitas perkembangan juga termasuk.
"Pada 2020 penggunaan rokok elektrik pada remaja penyandang disabilitas ini juga menunjukkan peningkatan. Padahal resiko dari konsumsi rokok elektrik maupun rokok konvensional sama-sama meningkatkan dampak negatif yang cukup besar terhadap fisik/kesehatan dan finansial yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan kesenjangan bagi para penyandang disabilitas," kata Hersinta dalam dialog TCSC IAKMI di Jakarta, Jumat (13/12).
Rokok elektrik dan vape itu dianggap sebagai satu hal yang trendy, satu hal yang fun Salah satunya adalah bahwa rokok elektrik dianggap memiliki resiko kesehatan yang lebih kecil dibandingkan dengan rokok biasa, padahal sebelumnya tidak seperti itu.
Senada juga disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Orang Tua dengan Anak Disabilitas (Portadin) Hendratmoko yang mengatakan penyandang disabilitas lebih rentan terkena asap rokok dibanding yang non-disabilitas. Perokok, vape, dan sebagainya sedang mengeluarkan sesuatu yang tidak baik untuk kesehatan.
“Jadi penyandang disabilitas sudah lebih rentan. Ditambah lagi ada unsur-unsur yang tidak baik. Bayangkan kondisinya jadi seperti apa itu nanti," ujar dia.
Selain itu, seorang anak dan anak disabilitas sering mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. Sehingga membuat peran orangtua sangat penting agar tidak merokok di depan atau di sekeliling anak, terutama anak dengan disabilitas.
Minimal di rumahnya dan lingkungannya harus dijaga. Termasuk jika ada orang luar yang masuk ke rumahnya dengan merokok, orang tuanya harus berani menegur. Sehingga anaknya bisa langsung melihat apa yang dilakukan orang tuanya.
"Jadi anak-anak disabilitas itu rentan terhadap penyakit. Kemudian rokok itu juga berbahaya menambah keburukan kesehatan anak. Kemudian peran orang tua dan keluarga menjadi conto buat anak-anaknya," pungkasnya. (Z-9)
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
WAKIL Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan mengunjungi dua anak disabilitas di Kampung Cijamur, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (28/7).
PROGRAM Saatnya Difabel Setara kembali digelar sebagai bagian dari upaya pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan digital.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved