Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBANYAK 18 orang mahasiswa dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Syah Alam, Malaysia, untuk pertama kalinya berkunjung ke sekretariat Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) di 18 Office Park, Jakarta Selatan.
Kehadiran para mahasiswa UiTM ke Indonesia adalah sebagai tindak lanjut dari memorandum of understanding(MoU) atau penandatanganan nota kesepahaman antara MAPPI dengan salah satu universitas terkemuka di Negeri Jiran tersebut.
“Ini merupakan tindak lanjut kerja sama yang sudah disepakati antara MAPPI dengan UiTM tentang pengembangan sumber daya manusia dan riset. Salah satunya mereka ingin tahu pengembangan SDM di MAPPI itu seperti apa,” ungkap Ketua II DPN MAPPI, Wahyu Mahendra, Selasa (11/12).
Wahyu mengatakan, mereka sangat antusias berdiskusi terkait dengan profesi Penilai di Indonesia, khususnya tentang pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM Penilai sesuai dengan klasifikasinya, seperti Penilai Properti, Penilai Bisnis, Penilai Sederhana maupun Penilai Personal Properti. “Pendidikan dari masing-masing klasifikasi itu apa saja,” tuturnya.
Terkait dengan pengembangan SDM di MAPPI, sambung Wahyu, selain melalui Pendidikan juga dapat ditempuh melalui pelatihan. Sedangkan untuk bidang riset atau penelitian baik MAPPI maupun UiTM masih dalam proses mengemas format yang terbaik.
Muara dari kerja sama bidang pengembangan SDM dan riset ini adalah menjalin hubungan baik (connecting) antara pelaku usaha penilaian di Malaysia dan Indonesia. “Jadi regional connecting antara Penilai di Malaysia dan Indonesia bisa nyambung,” pungkasnya.
Pada 2025 UiTM juga akan mengundang MAPPI kembali untuk sharing tentang penilaian dan pengenalan profesi Penilai di hadapan para mahasiswa Jurusan Penilaian.
Selain kunjungan studi ke MAPPI, para mahasiswa yang didampingi dua orang dosen dari UiTM tersebut juga melakukan studi banding properti ke Bumi Serpong Damai (BSD) City dan pada hari berikutnya akan melakukan studi banding ke Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Bandung, Jawa Barat.
Ketua I DPN MAPPI, Dewi Smaragdina menambahkan bahwa selain belajar mengenai penilaian, para mahasiswa juga berkesempatan untuk menambah wawasan terkait dengan pengelolaan organisasi asosiasi profesi Penilai.
“Mereka mendapatkan wawasan juga bagaimana Indonesia mengembangkan profesi Penilai di bawah asosiasi MAPPI dan bagaimana para pengembang besar di Indonesia ini mengembangkan propertinya dalam skala besar juga melalui city concept di commercial area dengan properti seperti hotel, retail, perkantoran, dan sebagainya,” terang Dewi. (H-2)
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menaiki Candi Borobudur menggunakan fasilitas stairlift.
Salah satu topik yang menarik perhatian mahasiswa adalah penggunaan metode cyclone untuk efisiensi produksi dan pemisahan fluida.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan di Lamongan mulai Bulan Januari sampai dengan Maret 2025 sebanyak 597.290 wisatawan.
Mitra Via juga mengadakan sesi umpan balik dengan Via dan Qatar Airways yang menonjolkan transparansi dan keterbukaan sebagai nilai inti Via Indonesia.
Teguh berujar, Pemprov DKI akan berperan dalam pengamanan dan protokol penyambutan Erdogan. Persiapannya pun telah dibahas pada Senin (10/2).
Kunjungan-kunjungan para siswa sekolah ke gedung DPRD DKI Jakarta selama ini hanya sebatas pengenalan ruang-ruang kerja anggota dewan dan penjelasan singkat mengenai fungsi legislasi.
Studi banding dan benchmarking terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi sebuah forum yang strategis bagi pendidikan tinggi.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Nasabah diajarkan tentang jenis dan kualitas tahu yang baik serta cara menjaga kebersihan tahu yang diolah serta potensi usaha yang dapat dikembangkan.
Rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Budhy Setyawan dan Budisatrio Djiwandono melakukan kunjungan kerja ke Swedia
Angka perkawinan usia anak di sejumlah daerah di Kamboja masih tinggi dengan penyebabnya yakni pendidikan, budaya, dan status ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved