Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Media Indonesia menggelar workshop inspiratif bertajuk Biarkan Tangan yang Berbicara.
Acara ini, merupakan bagian dari festival Setara dan Berdaya, bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengalaman langsung kepada para audiens yang hadir, tentang pentingnya memahami bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi inklusif.
Workshop yang mayoritas dihadiri oleh para orang tua pemilik anak berkebutuhan khusus ini menampilkan Rachmita Harahap, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), sebagai pembicara utama.
Dalam penyampaiannya, Rachmita, yang menggunakan bahasa isyarat, menjelaskan etika berkomunikasi dengan teman tuli. Ia didampingi oleh Putri sebagai juru bahasa isyarat yang membantu menjembatani komunikasi dengan audiens yang hadir.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah praktik langsung bahasa isyarat BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).
Sesi ini mengajak para audiens yang hadir untuk mempelajari alfabet dari A hingga Z, serta bagaimana memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama menggunakan bahasa isyarat.
Tak hanya itu, para tamu yang hadir juga dilatih mengekspresikan emosi dan rasa seperti senang, sedih, marah, manis, atau pedas menggunakan gerakan tangan dan mimik wajah.
“Bahasa isyarat itu tidak hanya soal gerakan tangan, tetapi juga melibatkan ekspresi wajah yang jelas,” ujar Rachmita dengan menggunakan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Putri pada (11/12) di Lobby 3 Media Indonesia, Kedoya, Jakarta Barat.
Ia menekankan pentingnya kontak mata dan sikap berhadapan langsung saat berbicara dengan teman tuli.
“Jarak minimal satu meter sangat dianjurkan agar komunikasi tetap nyaman,” tambahnya.
Lebih lanjut, dalam workshop ini peserta juga mendapatkan tips sederhana untuk berinteraksi dengan teman tuli. Rachmita memaparkan konsep “3S” yang dapat diterapkan saat bertemu para disabilitas rungu diantaranya:
1. Sentuh: Jika ingin memulai percakapan, sentuh lembut bahu atau lengan teman tuli.
2. Salam: Gunakan gerakan tangan yang ramah atau lambaian untuk menarik perhatian.
3. Sapa: Pastikan berbicara dengan gerakan bibir yang jelas dan tidak terburu-buru. Jika masih terasa sulit untuk saling memahami, gunakan tulisan atau aplikasi teks-ke-teks agar mempermudah dalam komunikasi.
Selain itu, peserta diingatkan untuk tidak berbicara sambil merokok, mengunyah, atau menutupi wajah dengan masker, karena dapat menghalangi teman tuli membaca gerakan bibir.
Kemudian, rangkaian acara diakhiri dengan sesi permainan interaktif menggunakan bahasa isyarat, yang berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus mempererat empati antar audiens yang hadir.
“Bersyukur banget ada workshop seperti ini karena membantu saya dan orang tua yang hadir untuk bisa memahami bahasa isyarat. Secara tidak langsung kita juga belajar berkomunikasi, dan menunjukkan rasa hormat serta peduli terhadap anak-anak penyandang disabilitas,” ujar Rini salah satu orang tua dengan anak penyandang disabilitas intelektual yang turut hadir dalam festival Setara dan Berdaya.
Sebagai informasi tambahan, festival Setara dan Berdaya ini diselenggarakan selama dua hari dari mulai 11-12 Desember 2024, dengan menghadirkan beragam kegiatan yang mengangkat kreativitas dan kemampuan penyandang disabilitas.
Pada hari kedua nantinya, festival ini akan dimeriahkan dengan opera spesial, pembagian doorprize, dan talkshow bertajuk “Saling Dukung Kesetaraan”, yang menghadirkan Erick Tohir, selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai narasumber, tak lupa sejumlah tamu penting lainnya juga akan turut hadir.
Tak ketinggalan kegiatan ini melibatkan 24 tenant yang menampilkan berbagai karya, mulai dari produk kreatif hingga makanan yang diolah oleh para penyandang disabilitas.
Festival setara dan berdaya dapat menjadi wadah untuk merayakan keberagaman dan kesetaraan, serta menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa memandang keterbatasan, memiliki potensi yang patut dihargai dan didukung. (Z-9)
Berlangsung selama dua hari hingga Kamis (13/12), Festival Setara dan Berdaya 2024 melibatkan lebih dari 400 penyandang difabel bersama komunitas pendukung mereka.
Festival Setara dan Berdaya ini nanti akan dimeriahkan oleh pameran UMKM disabilitas, talkshow, hiburan dari para disabilitas, dan workshop.
Berlangsung selama dua hari mulai Rabu (12/11), di komplek Media Group, Festival Setara dan Berdaya 2024 melibatkan lebih dari 400 penyandang difabel bersama komunitas pendukung mereka.
Kerja sama KND dengan Media Indonesia di antaranya diwujudkan dalam penyelenggaraan Festival Setara dan Berdaya 2024 pada 11-12 Desember 2024.
Bee Braille Nusantara memungkinkan penyandang tunanetra untuk mengakses ribuan buku tanpa perlu mencetak kertas Braille.
Ketiga diva merupakan anak dengan autisme, yang awalnya lebih nyaman tampil sendiri.
Makna kesetaraan bagi penyandang disabilitas harus diartikan sebagai memberikan kesempatan, bukan sekadar menyodorkan bantuan yang berlebihan.
Wartawan Media Indonesia Astri Novaria menggali banyak hal yang harus diperhatikan para penyandang disabilitas dalam talkshow bertajuk 'Kiat Sehat dan Bugar Bagi Teman Disabilitas'.
KEPOLISIAN masih mengusut pembunuhan yang disertasi mutilasi terhadap seorang perempuan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Telaga Sari, Desa Telagasari RT 12/01, Kecamatan Cikupa, Kabupoten Tangerang, Banten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved