Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Grand Slam Pendakian Gunung: Prestasi Luar Biasa untuk Para Pendaki

Gemma R Zaneta
11/12/2024 15:05
Grand Slam Pendakian Gunung: Prestasi Luar Biasa untuk Para Pendaki
Explorer's Grand Slam adalah gelar prestisius bagi pendaki yang berhasil menaklukkan Seven Summits dan mencapai Kutub Utara serta Kutub Selatan. (freepik)

GRAND Slam dalam pendakian gunung adalah sebuah gelar yang diberikan kepada pendaki yang berhasil menaklukkan tujuh gunung tertinggi di dunia serta mencapai kedua kutub bumi. Gelar ini sering disebut sebagai Explorer's Grand Slam atau Adventurer's Grand Slam.

Jika seorang pendaki berhasil menaklukkan ketujuh puncak tersebut, ia dianggap telah menyelesaikan Grand Slam Seven Summits. Ini merupakan prestasi yang luar biasa, menunjukkan ketahanan fisik, dan kekuatan mental, mengingat setiap gunung memiliki medan dan tantangan yang berbeda-beda.

Syarat Pendaki Selesaikan Grand Slam dalam Pendakian Gunung

1. Mendaki tujuh gunung tertinggi di setiap benua dalam konsep Seven Summits. 

Gunung-gunung tersebut adalah:

  • Gunung Everest (Asia)
  • Aconcagua (Amerika Selatan)
  • Denali (Mount McKinley) (Amerika Utara)
  • Kilimanjaro (Afrika)
  • Mount Elbrus (Eropa)
  • Vinson Massif (Antarktika)
  • Puncak Cartenz Pyramid (Carstensz Pyramid) (Oceania/Papua)

2. Kemudian seorang pendaki harus mendaki ke dua kutub utama, yaitu:

Strategi Menuju Explorer's Grand Slam

Keindahan dari Explorer's Grand Slam adalah perjalanan yang cocok untuk berbagai tingkat pengalaman, baik bagi pendaki pemula maupun mereka yang lebih berpengalaman. Meskipun pencapaian ini bersifat monumental, sebenarnya tujuannya dapat diraih siapa saja dengan tekad dan persiapan yang tepat.

Ada berbagai cara untuk mengejar Explorer's Grand Slam, dan pendekatan yang diambil akan bergantung pada situasi masing-masing individu, seperti keterbatasan waktu, keuangan, pekerjaan, atau tanggung jawab keluarga. Karena setiap orang memiliki kondisi yang berbeda, tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua pendaki.

Banyak pendaki memilih memulai perjalanan ini dengan pendekatan bertahap, dari puncak yang lebih mudah hingga yang paling menantang, serta mengelompokkan berdasarkan wilayah geografis. Misalnya, pendaki pemula dapat memulai dengan pendakian yang lebih pendek dan ringan seperti Gunung Elbrus sebelum melanjutkan ke pendakian yang lebih tinggi dan kompleks. 

Pendekatan ini memberikan pengalaman berharga dan membantu memahami tantangan yang akan dihadapi dalam pendakian yang lebih serius dan ekstrem di masa mendatang. Selain itu, melakukan ekspedisi yang lebih kecil juga biasanya meminimalisir beban finansial dan waktu dibandingkan dengan mendaki puncak seperti Gunung Everest atau Vinson Massif.

Sementara itu, pendaki berpengalaman sering memilih strategi yang berbeda dengan mengelompokkan pendakian berdasarkan wilayah dan menggunakan pendakian sebelumnya sebagai sarana dan latihan untuk ekspedisi berikutnya. Contohnya, mereka mungkin memulai pendakian dari Gunung Everest dan kemudian melanjutkan ke Denali sebagai bagian dari rencana perjalanan mereka di berbagai belahan dunia.

Pendapat mengenai puncak mana yang lebih menantang dan harus didaki terlebih dahulu tentunya bervariasi antar pendaki. Namun, pada akhirnya, pilihan tersebut bergantung pada preferensi masing-masing individu dan jadwal mereka.

Grand Slam dalam pendakian gunung adalah prestasi luar biasa yang mencakup pendakian tujuh gunung tertinggi di dunia dan perjalanan ke kedua kutub. Meskipun menantang, setiap pendaki dapat meraih gelar ini dengan persiapan matang dan tekad yang kuat. 

Strategi pendakian yang fleksibel memungkinkan perjalanan ini dapat disesuaikan dengan pengalaman, waktu, dan sumber daya masing-masing individu. (climbingthesevensummits/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya