Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Hashim Bantah Indonesia Bakal Lepas dari Batu Bara pada 2040

Atalya Puspa
10/12/2024 16:02
Hashim Bantah Indonesia Bakal Lepas dari Batu Bara pada 2040
Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo (MI/Atalya Puspa)

 

UTUSAN Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo  menegaskan pemberitaan terkait komitmen Indonesia untuk menghentikan seluruh penggunaan batu bara sebagai sumber energi listrik pada 2040, keliru. Pernyataan ini disampaikan Hashim untuk meluruskan sejumlah pemberitaan yang dianggap salah kutip, baik di media nasional maupun internasional.  

“Saya ingin sampaikan hal penting. Ada pernyataan saya yang disalahkutip, seolah-olah Indonesia berkomitmen menutup semua pembangkit listrik berbasis batu bara paling lambat tahun 2040. Itu tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan demikian,” ujar Hashim di Ritz Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). 

Hashim menjelaskan bahwa komitmen Indonesia adalah mengarahkan penggunaan energi menuju dominasi energi baru dan terbarukan (EBT) mulai 2025 hingga 2040. Dalam periode tersebut, 75% pembangkit listrik diharapkan berasal dari EBT, sementara sisanya berasal dari sumber energi transisi, seperti nuklir sebesar 5 gigawatt dan gas alam atau LNG sebesar 22 gigawatt.  

“Yang saya sampaikan adalah kita akan memprioritaskan EBT dan energi transisi, bukan menutup semua pembangkit listrik batu bara,” tegas Hashim.  

Pernyataan ini sekaligus menanggapi kritik dari beberapa pihak yang menilai target tersebut tidak realistis. “Kritik itu memang benar, target seperti itu tidak realistis, dan memang saya tidak pernah menyampaikan bahwa itu adalah komitmen pemerintah Indonesia,” tambahnya.  

Hashim juga menekankan bahwa strategi energi nasional berpegang pada prinsip phase down atau pengurangan bertahap, bukan phase out atau penghapusan total. Hingga 2040, diperkirakan sekitar 103 gigawatt energi listrik akan dihasilkan dari kombinasi energi terbarukan dan energi transisi, termasuk gas alam.  

"Yang kita menganut prinsip face down bukan face out ya. Itu yang mau saya sampaikan. 103 gigawatt yang akan dilakukan oleh industri listrik kita, PLN dan lain-lain itu adalah dari energi terbarukan dan energi transisi yaitu gas alam," pungkasnya. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya