Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pola Hidup Sehat Jadi Kunci Hindari Risiko Diabetes di Usia Muda

Despian Nurhidayat
07/12/2024 08:54
Pola Hidup Sehat Jadi Kunci Hindari Risiko Diabetes di Usia Muda
Ilustrasi(freepik.com)

JUMLAH Penderita diabetes di dunia kian memprihatinkan. International Diabetes Federation (IDF) memperlihatkan data bahwa jumlah penderita diabetes di dunia pada 2021 mencapai 537 juta. Angka ini diprediksi akan terus meningkat, mencapai 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045. 

Dari data di atas, Indonesia sendiri menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita pada 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. 

Tingginya angka ini menunjukkan betapa berbahayanya diabetes, terutama bagi anak muda, yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi kesehatan serius.

Guru Besar Bidang Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. dr. Hari Hendarto menjelaskan bahwa pengidap diabetes pada usia remaja berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal, stroke, gangguan penglihatan, luka yang tidak sembuh, dan amputasi. 

Semakin lama seseorang menderita diabetes dengan gula darah yang tidak terkontrol atau semakin muda usia saat pertama kali didiagnosis, maka semakin tinggi risiko komplikasinya.

“Untuk mencegah dampak serius tersebut, penting bagi remaja dan keluarga mereka untuk memahami penyebab dan cara pencegahan diabetes,” ungkapnya dilansir dari laman resmi UIN Jakarta. 

Hari menguraikan berbagai langkah yang dapat diambil untuk mencegah diabetes, mulai dari pola hidup sehat hingga peran keluarga dalam memberikan dukungan yang diperlukan. 

“Penting bagi remaja untuk menghindari kebiasaan tidak sehat seperti mengonsumsi makanan cepat saji (junk food), makanan atau minuman yang tinggi kadar gulanya, merokok, minuman beralkohol, kelebihan berat badan, kurang istirahat, tingkat stres yang tinggi dan kurang aktivitas fisik seperti banyak duduk di depan laptop maupun rebahan melihat gadget. Gaya hidup yang tidak sehat ini seringkali menjadi penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2 pada remaja. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup sangat penting dalam upaya pencegahan,” kata dia. 

Diabetes tipe 2 sering terjadi karena penurunan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap hormon insulin. Meskipun produksi dan kadar insulin masih normal, pankreas harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan cukup insulin guna menjaga kadar gula darah tetap normal. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin.

Selain itu, Hari menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Ini termasuk berhenti merokok, menjaga berat badan yang ideal, mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat dan rendah indeks glikemik, mengurangi konsumsi gula termasuk minuman bersoda, mengelola stres, dan rutin berolahraga. 

Aktivitas fisik seperti olahraga yang teratur dengan standar minimal 30-45 menit sehari. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal serta menurunkan kadar gula darah. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya