Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIABETES adalah penyakit yang kerap dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat serius. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang masih berusia muda. Karena itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk mencegah diabetes di usia muda atau diabetes dini.
Diabetes terjadi akibat kadar gula darah yang meningkat jauh di atas batas normal. Meski kasusnya cukup umum di Indonesia, kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, diabetes dapat memicu berbagai gejala, seperti gangguan penglihatan hingga kesulitan penyembuhan luka.
Selain itu, diabetes juga sering dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan berat, seperti kebutaan, gagal ginjal, hingga serangan jantung. Oleh karena itu, pencegahan sebaiknya dimulai sedini mungkin, bahkan sejak usia muda.
kurang tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Hal ini karena kurang tidur kemungkinan akan memberikan respon stres pada tubuh, sehingga terjadi pelepasan hormon stres yaitu kortisol dan norepinephrine yang berkaitan dengan resistensi insulin.
Jadi, meskipun di usia muda, kamu masih memiliki energi dan semangat yang tinggi untuk menjalani segudang aktivitas, tetapi sebaiknya kurangi kebiasaan begadang dan pastikan kebutuhan istirahat kamu terpenuhi dengan baik.
Selagi masih muda, ada baiknya kamu tetap aktif bergerak untuk mencegah diabetes. Hindari terlalu lama duduk sambil menonton televisi atau bermain gadget, karena kebiasaan tersebut dapat memicu kenaikan berat badan yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes.
Cobalah untuk rutin meluangkan waktu beraktivitas fisik atau berolahraga. Dengan sering menggerakkan tubuh, otot akan lebih optimal dalam menyerap insulin dan glukosa, sehingga risiko diabetes bisa diminimalkan.
Mengubah pola makan adalah langkah awal yang bisa dilakukan sejak dini untuk mencegah diabetes. Jika kamu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak, gula, atau makanan olahan, sebaiknya mulai beralih ke pilihan yang lebih sehat.
Pilihlah makanan rendah lemak dan kalori, tetapi kaya serat. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan serat yang baik bagi tubuh. Selain itu, pastikan mendapatkan protein berkualitas dari bahan makanan seperti telur, tahu, tempe, atau daging tanpa lemak. Untuk karbohidrat, cobalah mengganti nasi putih dengan alternatif yang lebih sehat, seperti nasi merah, jagung, atau ubi jalar.
Tingkat stres yang tinggi dapat mendorong tubuh memproduksi hormon stres yang berhubungan dengan resistensi insulin. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengelola stres dengan bijak. Cobalah untuk istirahat dengan cukup, menikmati hobi yang menyenangkan, dan menjalin hubungan sosial dengan teman maupun keluarga. Cara-cara ini dapat menjadi langkah efektif untuk meredakan stres.
Pada usia muda, penting untuk mengurangi konsumsi alkohol dan menghindari kebiasaan merokok sebagai upaya mencegah diabetes. Nikotin dalam rokok dapat merusak sel-sel pankreas yang berperan dalam produksi insulin, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena diabetes.
Mencegah diabetes di usia muda bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan komitmen dan konsistensi. Mulailah dengan menerapkan kebiasaan sehat seperti cukup tidur, rutin berolahraga, menjaga pola makan, mengelola stres, serta menghindari alkohol dan rokok. Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko diabetes di masa depan. (Kemenkes/Halodoc/Z-9)
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan pada pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin
Di era modern ini, gaya hidup yang tidak sehat sering kali menjadi faktor utama penyebab diabetes, terutama pada anak muda.
Diabetes, terutama tipe 2, kini bukan hanya masalah yang dihadapi oleh orang dewasa. Fenomena ini semakin umum terjadi di kalangan remaja dan orang muda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved