Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANTIBIOTIK adalah senjata ampuh dalam melawan infeksi bakteri. Tetapi, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan berdasarkan rekomendasi dokter.
Hal itu ditegaskan Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah PB IDI Brigjen TNI Purn Soroy Lardo mengingat dampak buruk yang bisa terjadi jika antibiotik digunakan sembarangan, termasuk risiko resistensi antibiotik.
"Saya kira tetap kalau antibiotik itu harus berdasarkan pemeriksaan dokter ya, karena kita melihat bahwa antibiotik itu bukan semata obat untuk membunuh kuman, tetapi juga melihat proses yang terjadi pada tubuh," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
tersebut, dikutip Minggu (1/12).
Menurutnya, penggunaan antibiotik tidak boleh dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan medis, sebab antibiotik bukan hanya sekadar obat untuk membunuh kuman, tetapi juga berkaitan dengan proses kompleks di dalam tubuh, seperti patofisiologi dan patogenesis.
Oleh karena itu, pemberian antibiotik harus didasarkan pada diagnosis yang akurat oleh tenaga medis profesional.
Masyarakat diingatkan bahwa tidak semua demam atau infeksi membutuhkan antibiotik. Infeksi akibat virus, misalnya, tidak akan sembuh dengan antibiotik.
Namun, jika demam atau gejala infeksi berlangsung lebih dari lima hari, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan menentukan apakah antibiotik memang diperlukan.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik dalam hal jenis, dosis, maupun durasi, dapat memicu mutasi bakteri yang menyebabkan resistensi.
Kondisi ini bisa berdampak serius, seperti tidak tersedianya antibiotik yang efektif saat terjadi infeksi berat, dan masyarakat diminta untuk tidak membeli antibiotik secara sembarangan, termasuk melalui platform daring, tanpa resep dokter.
Soroy juga menekankan pentingnya kesabaran dalam menjalani terapi antibiotik, karena membutuhkan waktu untuk bekerja dengan membantu tubuh melawan kuman, dan proses ini tidak bisa terjadi dalam hitungan jam.
"Jadi, saya menghadapi pasien-pasien itu, kuncinya itu masalah kesabaran. Jadi kesabaran itu memang tidak mudah karena variasi genjala
klinis setiap pasien atau individu kan berbeda dalam menghadapi infeksi dan antibiotik itu kan bukan sesuatu yang diberikan saat ini, dalam satu jam akan mampu membunuh kuman," ungkapnya.
Mengganti antibiotik tanpa indikasi yang jelas hanya akan mengurangi efektivitas pengobatan.
Akhirnya, edukasi mengenai penggunaan antibiotik harus terus ditingkatkan, pengetahuan masyarakat tentang resistensi antibiotik (antimicrobial resistance) memang penting, tetapi keputusan akhir tetap ada di tangan dokter yang telah dididik untuk memahami kompleksitas penyakit dan menentukan terapi yang paling tepat.
Dengan penggunaan antibiotik yang bijak dan terkontrol, masyarakat dapat berkontribusi dalam mencegah resistensi antibiotik, melindungi diri sendiri, dan menjaga kesehatan komunitas secara keseluruhan. (Ant/Z-1)
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Kondisi ini memicu merebaknya kasus batuk serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Departemen Kesehatan Masyarakat South Carolina, menyebut paparan ameba ini kemungkinan terjadi di Danau Murray, Colombia.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Tjandra Yoga menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh para jemaah dan petugas kesehatan.
Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi kelautan, yakni Shana Gofferdi yang berasal dari Occidental College, mencatat bahwa laba-labat laut tidak hanya mampu bertahan hidup saja
Setelah satu dekade misteri, ilmuwan mengungkap bakteri Vibrio pectenicida sebagai penyebab sea star wasting disease di Pantai Barat Amerika Utara.
Jangan buru-buru injak kecoa! Temukan 6 alasan ilmiah mengapa membunuh kecoa hingga hancur berbahaya dan cara aman membasminya di rumah.
Apabila keringat berlebih dari aktivitas tersebut bertemu dengan bakteri di ketiak, maka muncullah bau ketiak.
Aplikasi bakteri pereduksi nitrat terpilih yang memiliki aktivitas mereduksi N2O tinggi dapat menurunkan emisi N2O di lahan sawah.
Tim ilmuwan Tiongkok berhasil mengidentifikasi spesies bakteri baru yang belum pernah ditemukan di Bumi. Mikroorganisme ini terdeteksi di dalam Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved