Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AHLI Susu IPB University sekaligus Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan Prof Epi Taufik mengungkapkan potensi molekul bioaktif oligosakarida dalam susu ternak perah sebagai agen penghambat infeksi, termasuk virus SARS-CoV-2.
Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Pers Pra Orasi Guru Besar IPB University yang digelar pada Kamis (22/5).
Dalam orasinya yang berjudul Eksplorasi dan Pemanfaatan Molekul Bioaktif Oligosakarida asal Susu Ternak Perah untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia menuju Indonesia Emas 2045, Prof Epi memaparkan hasil risetnya terhadap kandungan bioaktif dalam susu sapi dan kambing.
"Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif. Sementara dari susu kambing, molekul oligosakarida yang kami teliti menunjukkan kemampuan menghambat infeksi SARS-CoV-2," ujarnya.
Ia menjelaskan, oligosakarida ini dapat dikembangkan sebagai bahan dasar produk medis dan pangan fungsional, seperti suplemen, nasal spray, dan lozenges (permen hisap). Kandungan ini bekerja dengan cara mencegah virus menempel pada reseptor sel inang, sehingga mampu menghambat proses infeksi.
Lebih lanjut, Prof Epi menekankan pentingnya melanjutkan riset ini, termasuk eksplorasi dari ternak perah lainnya seperti kuda dan spesies lokal khas Indonesia.
"Kandungan bioaktif ini bukan hanya bersifat antivirus, tapi juga antibakteri, serta berpotensi mendukung perkembangan fungsi otak," tambahnya.
Ia juga mendorong pemanfaatan hasil riset ini untuk mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis, khususnya dalam bentuk susu untuk usia sekolah, sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini hingga remaja.
"Dengan pemanfaatan oligosakarida dari susu lokal, kita tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Prof Epi. (Z-1)
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Tjandra Yoga menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh para jemaah dan petugas kesehatan.
Ilmuwan dari Universitas Tulane mengembangkan metode baru berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi resistansi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit mematikan.
Infeksi kulit perlu segera dilakukan lebih lanjut, karena bisa jadi infeksi jamur semakin meluas dari sela-sela jari dapat menyebar ke area kulit lain sehingga rasa gatal semakin parah.
Banjir tidak hanya menimbulkan masalah pada saat bencana itu terjadi saja. Setelahnya, ada persoalan yang juga harus diwaspadai, yaitu munculnya penyakit-penyakit tertentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved