Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Social Security Summit 2024 Dorong Inovasi untuk Jaminan Sosial yang Lebih Inklusif

 Gana Buana
28/11/2024 14:15
Social Security Summit 2024 Dorong Inovasi untuk Jaminan Sosial yang Lebih Inklusif
Social Security Summit 2024(Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

BPJS Ketenagakerjaan menggelar Social Security Summit 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Agenda ini merupakan langkah strategis untuk mendorong produktivitas pekerja dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui optimalisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Ia berharap diskusi dalam summit ini dapat menghasilkan strategi dan solusi terkait jaminan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk regulasi dan kebijakan yang dapat diterapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

"Semoga hasil diskusi nanti benar-benar keluar dengan suatu strategi dan solusi," ujar Yassierli dalam keterangannya.

Selain itu, Yassierli juga menyoroti pentingnya perlindungan jaminan sosial yang lebih preventif, serta peran BPJS Ketenagakerjaan yang semakin signifikan dalam mengatasi risiko sosial ekonomi melalui aksi-aksi proaktif.

"Kita tunggu hasil rekomendasinya," tambahnya.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan bahwa summit ini menjadi respons terhadap tantangan besar yang dihadapi Indonesia dan negara-negara berpenghasilan menengah, yaitu fenomena "middle income trap."

Menurutnya, ketidakcukupan sistem jaminan sosial menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Anggoro menekankan bahwa struktur pekerja Indonesia yang didominasi oleh sektor informal, serta peningkatan jumlah penduduk lansia, memerlukan perhatian lebih dalam memperluas coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

"Perluasan coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah hal yang mutlak dilakukan agar visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud," ujar Anggoro.

Hingga Oktober 2024, jumlah pekerja yang terlindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan baru mencapai 40,83 juta, dengan dominasi pekerja formal.

Anggoro berharap dengan melibatkan berbagai pihak, Social Security Summit 2024 dapat menghasilkan solusi inovatif dan strategi kolaboratif untuk mengatasi tantangan tersebut.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Grogol Rommi Irawan, juga mendukung penuh tujuan summit ini. Rommi menekankan pentingnya mencegah middle income trap, serta meningkatkan perlindungan bagi pekerja, terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah.

"Jika kepala keluarga mengalami kecelakaan kerja, kondisi keluarga bisa langsung terpuruk dan jatuh miskin," ujar Rommi, yang mengakui masih banyak pekerja di sektor informal yang belum terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, Social Security Summit 2024 diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sistem jaminan sosial di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan mendukung tujuan pembangunan nasional. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya