Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pria yang Berisiko Penyakit Jantung Berpeluang Alami Demensia Lebih Cepat Dibandingkan perempuan

Thalatie K Yani
27/11/2024 16:16
Pria yang Berisiko Penyakit Jantung Berpeluang Alami Demensia Lebih Cepat Dibandingkan perempuan
Sebuah studi terbaru mengungkapkan pria yang memiliki risiko penyakit jantung berpotensi mengalami demensia hingga satu dekade lebih awal dibandingkan perempuan dengan risiko yang sama. (freepik)

PRIA yang memiliki risiko penyakit jantung memiliki risiko terkena demensia satu dekade lebih awal dibandingkan perempuan dengan risiko yang sama, menurut sebuah studi baru.  

“Pengaruh penyakit kardiovaskular terhadap demensia pada pria satu dekade sebelum wanita sebelumnya belum diketahui,” kata Dr. Paul Edison, profesor ilmu saraf di Imperial College London, melalui email. “Ini adalah temuan baru dengan implikasi kesehatan yang signifikan.”  

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit jantung telah menjadi pembunuh nomor satu di Amerika Serikat selama lebih dari 100 tahun.  

Faktor risiko penyakit jantung mencakup obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, dan kurang tidur. Semua kondisi ini dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah kecil yang memengaruhi pasokan oksigen ke otak.  

Studi ini menemukan dampak buruk dari risiko kardiovaskular sama nyata pada orang yang tidak membawa gen APOE ε4 seperti pada mereka yang membawa gen tersebut. Gen APOE ε4 dianggap sebagai faktor risiko terkuat untuk pengembangan penyakit Alzheimer di atas usia 65 tahun. Namun, memiliki satu atau dua salinan gen tersebut tidak menjamin seseorang akan mengembangkan Alzheimer, sehingga gaya hidup sehat menjadi sangat penting.  

“Memodifikasi risiko kardiovaskular dapat mencegah penyakit Alzheimer,” kata Edison, yang juga kepala Pusat Penelitian Memori di Imperial College London. “Hasil kami menunjukkan bahwa hal ini sebaiknya dilakukan satu dekade lebih awal pada pria dibandingkan wanita, terlepas dari apakah mereka membawa gen risiko APOE ε4 atau tidak.”  

Lemak Tubuh Meningkatkan Risiko

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry ini menganalisis data lebih dari 34.000 pria dan perempuan berusia 45 hingga 82 tahun yang memberikan pemindaian perut dan otak melalui UK Biobank. Beberapa peserta juga menjalani teknik pencitraan otak yang dikenal sebagai voxel-based morphometry (VBM) untuk melihat pengaruh lemak perut dan visceral terhadap neurodegenerasi otak.  

Hasilnya menunjukkan faktor risiko kardiovaskular, bersama dengan tingkat lemak perut dan visceral yang lebih tinggi, dikaitkan dengan penurunan volume materi abu-abu otak pada korteks serebral baik pada pria maupun wanita. Materi abu-abu bertanggung jawab untuk memproses dan menginterpretasi informasi.  

Bagian otak yang paling rentan adalah area yang terkait dengan pendengaran, penglihatan, pemrosesan informasi emosional, dan memori—semua area yang sering terpengaruh pada tahap awal perkembangan demensia dan Alzheimer.  

Perbedaan Gender dalam Risiko

Studi menemukan pria lebih rentan terhadap faktor risiko kardiovaskular pada usia 55 - 74 tahun, sedangkan perempuan lebih rentan satu dekade kemudian, pada usia 65 - 74 tahun.  

Dr. Edison menjelaskan bahwa hormon seks memengaruhi perbedaan ini. Pada pria, testosteron dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan penurunan kolesterol HDL (high-density lipoprotein), yang meningkatkan risiko serangan jantung.  

“Pria juga memiliki tingkat hormon penyebab peradangan yang lebih tinggi dan kemungkinan lebih besar mengalami penggumpalan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan stroke,” kata Edison.  

Sebaliknya, estrogen pada perempuan sebelum menopause memiliki efek perlindungan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL. Namun, setelah menopause, risiko penyakit jantung pada perempuan mulai meningkat.  

Pria juga lebih mungkin mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan daging merah, serta menggunakan tembakau dan alkohol lebih banyak dibandingkan perempuan. Selain itu, pria cenderung memiliki lemak visceral yang lebih banyak, yang terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung, dibandingkan wanita yang cenderung memiliki lemak subkutan di sekitar pinggul.  

Pencegahan Demensia dengan Gaya Hidup Sehat

Untuk mencegah demensia, penting untuk memulai kebiasaan hidup sehat sejak usia paruh baya. Hal ini mencakup mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, mengadopsi pola makan sehat, tetap aktif secara fisik, serta menghindari konsumsi alkohol berlebihan dan tembakau.  

“Partisipasi dalam aktivitas yang melibatkan kognisi juga penting,” tambah Edison. “Kuncinya adalah memulai langkah-langkah pencegahan ini lebih awal dan tidak menunggu hingga usia lanjut.” (CNN/Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik