Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PRIA yang memiliki risiko penyakit jantung memiliki risiko terkena demensia satu dekade lebih awal dibandingkan perempuan dengan risiko yang sama, menurut sebuah studi baru.
“Pengaruh penyakit kardiovaskular terhadap demensia pada pria satu dekade sebelum wanita sebelumnya belum diketahui,” kata Dr. Paul Edison, profesor ilmu saraf di Imperial College London, melalui email. “Ini adalah temuan baru dengan implikasi kesehatan yang signifikan.”
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit jantung telah menjadi pembunuh nomor satu di Amerika Serikat selama lebih dari 100 tahun.
Faktor risiko penyakit jantung mencakup obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, dan kurang tidur. Semua kondisi ini dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah kecil yang memengaruhi pasokan oksigen ke otak.
Studi ini menemukan dampak buruk dari risiko kardiovaskular sama nyata pada orang yang tidak membawa gen APOE ε4 seperti pada mereka yang membawa gen tersebut. Gen APOE ε4 dianggap sebagai faktor risiko terkuat untuk pengembangan penyakit Alzheimer di atas usia 65 tahun. Namun, memiliki satu atau dua salinan gen tersebut tidak menjamin seseorang akan mengembangkan Alzheimer, sehingga gaya hidup sehat menjadi sangat penting.
“Memodifikasi risiko kardiovaskular dapat mencegah penyakit Alzheimer,” kata Edison, yang juga kepala Pusat Penelitian Memori di Imperial College London. “Hasil kami menunjukkan bahwa hal ini sebaiknya dilakukan satu dekade lebih awal pada pria dibandingkan wanita, terlepas dari apakah mereka membawa gen risiko APOE ε4 atau tidak.”
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry ini menganalisis data lebih dari 34.000 pria dan perempuan berusia 45 hingga 82 tahun yang memberikan pemindaian perut dan otak melalui UK Biobank. Beberapa peserta juga menjalani teknik pencitraan otak yang dikenal sebagai voxel-based morphometry (VBM) untuk melihat pengaruh lemak perut dan visceral terhadap neurodegenerasi otak.
Hasilnya menunjukkan faktor risiko kardiovaskular, bersama dengan tingkat lemak perut dan visceral yang lebih tinggi, dikaitkan dengan penurunan volume materi abu-abu otak pada korteks serebral baik pada pria maupun wanita. Materi abu-abu bertanggung jawab untuk memproses dan menginterpretasi informasi.
Bagian otak yang paling rentan adalah area yang terkait dengan pendengaran, penglihatan, pemrosesan informasi emosional, dan memori—semua area yang sering terpengaruh pada tahap awal perkembangan demensia dan Alzheimer.
Studi menemukan pria lebih rentan terhadap faktor risiko kardiovaskular pada usia 55 - 74 tahun, sedangkan perempuan lebih rentan satu dekade kemudian, pada usia 65 - 74 tahun.
Dr. Edison menjelaskan bahwa hormon seks memengaruhi perbedaan ini. Pada pria, testosteron dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan penurunan kolesterol HDL (high-density lipoprotein), yang meningkatkan risiko serangan jantung.
“Pria juga memiliki tingkat hormon penyebab peradangan yang lebih tinggi dan kemungkinan lebih besar mengalami penggumpalan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan stroke,” kata Edison.
Sebaliknya, estrogen pada perempuan sebelum menopause memiliki efek perlindungan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL. Namun, setelah menopause, risiko penyakit jantung pada perempuan mulai meningkat.
Pria juga lebih mungkin mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan daging merah, serta menggunakan tembakau dan alkohol lebih banyak dibandingkan perempuan. Selain itu, pria cenderung memiliki lemak visceral yang lebih banyak, yang terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung, dibandingkan wanita yang cenderung memiliki lemak subkutan di sekitar pinggul.
Untuk mencegah demensia, penting untuk memulai kebiasaan hidup sehat sejak usia paruh baya. Hal ini mencakup mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, mengadopsi pola makan sehat, tetap aktif secara fisik, serta menghindari konsumsi alkohol berlebihan dan tembakau.
“Partisipasi dalam aktivitas yang melibatkan kognisi juga penting,” tambah Edison. “Kuncinya adalah memulai langkah-langkah pencegahan ini lebih awal dan tidak menunggu hingga usia lanjut.” (CNN/Z-3)
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Ketahui 6 vitamin dan mineral penting yang berperan menjaga kesehatan jantung.
Sebuah studi mengungkapkan penggunaan ganja melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Ada tiga penyakit yang umum diderita jemaah haji Indonesia yang wafat. Ketiga penyakit itu adalah jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat.
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Pencitraan, pengobatan, dan pemantauan berbasis AI, serta integrasi data pasien lintas fasilitas kesehatan merupakan solusi penting untuk menjembatani kesenjangan layanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved