Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan planet semakin gencar menyerukan misi eksplorasi ke Uranus dan bulan-bulannya, wilayah tata surya yang sebagian besar masih belum dijelajahi. Data dari penerbangan lintas Voyager 2 pada tahun 1986 kini kembali ditinjau oleh ilmuwan NASA, yang memunculkan dugaan bahwa Uranus memiliki potensi untuk mendukung kehidupan.
Sebagian besar pengetahuan kita tentang Uranus berasal dari misi Voyager 2 yang menghabiskan lima hari mengamati planet ini pada 1986. Tinjauan ulang data tersebut mengungkapkan adanya kondisi yang tidak biasa di Uranus.
“Prospek paling menarik di bulan-bulan Uranus adalah bahwa bulan-bulan ini masih dapat menampung lautan di bawah permukaannya,” kata Julie Castillo-Rogez, ilmuwan planet di Laboratorium Propulsi Jet NASA. Lautan bawah permukaan ini menjadi indikator utama kemungkinan adanya kehidupan.
Pada 14 Oktober, NASA meluncurkan misi baru ke Uranus untuk mempelajari lebih lanjut tentang lautan bawah permukaan di sekitar planet ini, termasuk apakah kondisinya mendukung kehidupan.
“Misi masa depan ke Uranus sangat penting untuk dipahami, tidak hanya planet dan magnetosfernya saja, tetapi juga atmosfer, cincin, dan bulannya,” ujar Jamie Jasinski, fisikawan plasma ruang angkasa.
Penelitian lebih lanjut fokus pada kondisi internal Uranus, yang memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan. Di Bumi, organisme uniseluler dapat bertahan hidup pada suhu sekitar minus 20 derajat Celcius, tetapi suhu di Uranus jauh lebih dingin, dengan permukaan berkisar antara minus 213 hingga minus 193 derajat Celcius. Agar layak huni, suhu internal Uranus harus jauh lebih hangat.
Faktor lain yang diperhatikan adalah kadar garam di lautan bawah permukaan. Jika terlalu asin, kehidupan mungkin sulit bertahan. Peneliti juga menyelidiki kebutuhan akan energi kimia, yang sangat penting untuk mendukung metabolisme makhluk hidup.
Setiap kehidupan di Uranus harus menghindari radiasi dan berada dekat dengan air. Oleh karena itu, bentuk-bentuk kehidupan memerlukan sumber energi kimia yang stabil. Semua faktor ini menjadi kunci dalam menentukan kelayakhunian di Uranus. (Space/Z-11)
Penemuan tak disengaja dalam simulasi visual menunjukkan pola spiral tersembunyi di Awan Oort.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Teleskop James Webb mendeteksi adanya es air kristalin di sistem bintang muda, membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Tata Surya.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Planet mengorbit Matahari karena gravitasi! Pelajari selengkapnya tentang hukum Kepler, orbit elips, dan mengapa planet tetap pada jalurnya di tata surya kita. Klik di sini!
Jelajahi Bumi, planet kehidupan! Temukan keajaiban alam, ekosistem unik, dan pentingnya menjaga rumah kita bersama.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Eksoplanet Hycean berpotensi menjadi target terbaik bagi JWST dalam mencari tanda-tanda kehidupan.
Sebuah penelitian terbaru menemukan planet yang mengorbit kerdil putih masih bisa menopang kehidupan.
Pertanyaan tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi terus menjadi perdebatan panjang, namun kemajuan teknologi kini membawa kita semakin dekat dengan jawaban.
Sebuah misi luar angkasa pribadi tengah dikembangkan untuk mengumpulkan sampel atmosfer Venus dan membawanya ke Bumi guna mencari tanda-tanda kehidupan.
Para ilmuwan terus mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, termasuk di Mars serta satelit es seperti Europa dan Enceladus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved