Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERNAHKAH Anda membayangkan tubuh manusia seperti sebuah mesin canggih yang memerlukan bahan bakar untuk bekerja? Dalam hal ini, protein adalah salah satu bahan bakar yang menjaga mesin tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Protein sangat diperlukan tubuh untuk tumbuh dan mengganti sel-sel yang rusak. Makanan kaya protein seperti susu, daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan akan diurai tubuh menjadi asam amino yang diserap. Sisanya akan dibuang bersama urine.
Orang dewasa yang tidak begitu aktif disarankan mengonsumsi sekitar 0,75 gram protein per kilogram berat badannya setiap hari. Rata-rata laki-laki membutuhkan 55 gram protein, sedangkan perempuan memerlukan 45 gram protein per hari. Itu setara dengan sekitar dua genggaman daging, ikan, tahu, atau kacang-kacangan.
Nutrisi ini, yang juga dikenal dengan istilah polystyrene, terdapat di setiap sel tubuh. Karena itu, perlu untuk memastikan asupan protein tercukupi agar kesehatan tulang, otot, dan jaringan tubuh terjaga.
Berikut adalah berbagai peran protein bagi kesehatan:
Protein berfungsi sebagai cadangan sumber energi bagi tubuh, terutama saat tubuh kekurangan karbohidrat atau lemak. Meskipun bukan sumber utama, protein dapat diubah menjadi energi ketika diperlukan.
Dua jenis protein dalam darah, yaitu albumin dan globulin, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan menjaga tekanan osmotik darah. Ini mencegah cairan bocor keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan.
Protein sangat penting dalam produksi enzim yang mempercepat reaksi kimia tubuh, serta hormon-hormon penting seperti insulin, estrogen, dan hormon tiroid yang mengatur metabolisme dan fungsi tubuh lainnya.
Protein membantu regenerasi sel tubuh yang rusak atau mati. Ini sangat penting untuk pertumbuhan pada anak-anak dan remaja, serta untuk perbaikan jaringan tubuh pada orang dewasa setelah cedera atau penuaan.
Protein berperan dalam membangun dan mempertahankan massa otot, serta memperbaiki serat otot yang rusak setelah berolahraga, yang sangat bermanfaat bagi individu yang aktif secara fisik atau atlet.
Asupan protein yang cukup membantu menjaga massa tulang, memperkuat struktur tulang, dan mengurangi risiko osteoporosis. Protein juga mendukung penyerapan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.
Berdasarkan manfaat tersebut, perlu bagi kita untuk mendapatkan asupan protein yang cukup setiap hari agar fungsi tubuh tetap optimal. Hal ini juga dapat mencegah defisiensi protein, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menerapkan pola makan seimbang. Berikut adalah pola makan seimbang yang bisa kamu terapkan:
Pastikan protein menyumbang 20–25% dari total asupan harian Anda. Porsi ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu, seperti usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.
Sebarkan konsumsi protein sepanjang hari untuk menjaga keseimbangan energi dan fungsi tubuh, misalnya :
Konsumsi berbagai jenis makanan kaya protein untuk menghindari kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang beragam. Misalnya, bergantian antara ikan, ayam, dan sumber protein nabati seperti tahu atau tempe.
Hindari konsumsi protein berlebih, terutama dari sumber yang tinggi lemak seperti daging merah. Kelebihan kalori dapat berdampak pada peningkatan berat badan yang tidak sehat.
Jika kebutuhan protein lebih tinggi, misalnya untuk atlet atau individu dengan kebutuhan khusus, konsultasikan penggunaan suplemen seperti whey protein dengan ahli gizi untuk memastikan asupan yang tepat tanpa berlebihan.
Dengan pola makan yang bervariasi dan terencana, tubuh Anda akan mendapatkan protein yang cukup, mencegah defisiensi, serta mendukung kesehatan secara keseluruhan. (Kementerian Kesehatan/Halodoc/Antara/Z-3)
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Pola makan mencerminkan gaya hidup seseorang dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved