Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Cara Menghitung Nafas Cepat untuk Mendeteksi Pneumonia pada Anak

Basuki Eka Purnama
19/11/2024 07:36
Ini Cara Menghitung Nafas Cepat untuk Mendeteksi Pneumonia pada Anak
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof Hartono Gunardi, mengatakan ada cara untuk menghitung gejala nafas cepat sebagai salah satu tanda anak terinfeksi pneumonia atau radang paru.

"Kalau mau menentukan pada bayi ada periodic breathing (nafas periodik), jadi kita harus hitung satu menit, kurang dari dua bulan (frekuensi nafas) 60 kali per menit, kalau dua bulan sampai 12 bulan 50 kali per menit, satu tahun sampai lima tahun 40 kali per menit, di
atas lima tahun 30 kali per menit," jelasnya dalam diskusi Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Senin (18/11).

Ia menjelaskan, menghitung nafas pada anak, terutama bayi di bawah dua tahun, harus betul-betul diperhatikan karena sifatnya yang berfluktuasi atau bervariasi. 

Dalam memperhatikan nafas juga perlu diperhatikan tarikan dinding dada yang tidak biasa yang menandakan anak mengalami sesak nafas.

Selain menghitung nafas anak per menit, Prof Hartono juga mengatakan tanda lainnya yang perlu dicurigai sebagai pneumonia adalah demam disertai batuk.

Untuk menghindari gejala pneumonia yang mungkin bisa menyerang anak, orangtua perlu memenuhi nutrisi yang baik dan seimbang pada setiap anak yang baru lahir dan diberikan ASI eksklusif. Nutrisi membuat daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik.

"Kalau dulu ada istilahnya 4 sehat, 5 sempurna, jadi karbohidrat, lemak, protein. Enggak boleh karbohidrat melulu sama lemak, anaknya nggak boleh dikasih MPASI hanya karbohidrat saja, buah-buahan saja, kalau bayi harus seimbang ada protein zat pembangun," katanya.

Prof Hartono juga menambahkan untuk menjaga bayi terhindar dari infeksi orangtua perlu menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, adanya pertukaran udara dengan ventilasi yang baik dan menghindari polusi di dalam rumah seperti asap
rokok. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya