Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Umat Katolik tidak Merayakan Natal Sebelum 25 Desember, Apa Alasannya?

Alya Putri Abi
24/11/2024 16:45
Umat Katolik tidak Merayakan Natal Sebelum 25 Desember, Apa Alasannya?
Ilustrasi(Freepik)

SETIAP tahun, umat Kristen merayakan Natal pada akhir tahun, namun terkadang umat Kristen Protestan merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember, sedangkan umat Katolik tidak merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember.

Hal itu karena dalam kepercayaan umat Katolik, perayaan Natal didahului dengan persiapan masa Natal, yang dikenal dengan sebutan Masa Adven, yaitu masa persiapan kedatangan Kristus.

Mengapa Ada Masa Adven?

Masa Adven merupakan waktu untuk bertobat, membersihkan hati, dan menyiapkan diri menyambut kelahiran Kristus. Hal ini menjadi waktu khusus bagi umat Katolik untuk mempersiapkan diri secara rohani, sehingga mereka dapat merayakan Natal dengan penuh makna dan penghormatan.

Umat Katolik dianjurkan untuk merayakan Natal setelah Malam Natal (24 Desember) atau setelah hari Natal, hingga Oktaf Natal , yang berlangsung delapan hari setelah Natal. 

Perayaan ini berlanjut hingga  Hari Epifani (6 Januari), yang menandakan penampakan Yesus kepada bangsa-bangsa non-Yahudi.

Apa itu Masa Adven?

Masa Adven adalah waktu persiapan rohani untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus. Masa ini dimulai empat minggu sebelum Natal dan dibagi menjadi dua bagian. 

Bagian pertama, yang berlangsung dari minggu pertama hingga 16 Desember, disebut Persiapan Jangka Panjang. 

Pada waktu ini, umat Katolik diajak untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya sebagai Hakim Akhir Zaman. 

Bagian kedua, dari 17 hingga 24 Desember, disebut Persiapan Jangka Pendek, yang lebih fokus pada merayakan kelahiran Yesus di Betlehem, yang terjadi lebih dari 2.000 tahun lalu.

Masa Adven memiliki dua makna utama: pertama, penantian kedatangan Yesus yang kedua sebagai Hakim untuk menggenapi janji keselamatan, dan kedua, peringatan kelahiran Yesus di Betlehem sebagai bagian dari karya keselamatan Allah. Kedua makna ini saling melengkapi dalam perjalanan iman umat Katolik.

Tradisi- tradisi dalam Masa Adven

Masa Adven diwarnai dengan tradisi yang mengingatkan umat Katolik tentang harapan dan penantian kedatangan Kristus. Beberapa tradisi yang umum dilakukan yaitu :

1. Lingkaran Adven

Lingkaran Adven adalah salah satu simbol yang sangat khas dalam perayaan Adven. Tradisi ini terdiri dari lingkaran daun dengan empat lilin, yang masing-masing dinyalakan pada setiap minggu selama masa Adven.  

Setiap lilin melambangkan tahapan dalam karya keselamatan Allah, yang mengingatkan umat Katolik bahwa terang Kristus akan membawa harapan ke dunia yang penuh kegelapan. 

Lilin pertama biasanya berwarna ungu, melambangkan pertobatan, lilin kedua juga ungu, melambangkan harapan, lilin ketiga berwarna merah muda, sebagai simbol sukacita karena masa Adven sudah mencapai setengah jalan, dan lilin keempat kembali ungu, melambangkan kedamaian. 

Beberapa keluarga juga menambahkan lilin putih yang menyala pada malam Natal, untuk melambangkan kelahiran Kristus, Sang Terang Dunia.

2. Antifon Tujuh ‘O’

Tradisi ini dilaksanakan selama tujuh hari terakhir Masa Adven, dari 17 hingga 23 Desember. Setiap malam, umat Katolik berdoa dengan mengucapkan salah satu dari tujuh antifon yang dikenal sebagai "Antifon Tujuh ‘O’".

 Antifon-antifon ini adalah doa-doa yang mencerminkan kerinduan umat akan kedatangan Kristus, yang disebut dengan berbagai nama yang menggambarkan sifat-Nya, seperti "O Kebijaksanaan", "O Raja Segala Bangsa", dan "O Anak Daud". 

Setiap antifon mencerminkan harapan yang mendalam akan kedatangan Sang Mesias yang membawa keselamatan bagi umat manusia. Tradisi ini menambah kedalaman spiritual pada masa penantian menjelang Natal.

3. Persiapan Spiritual

Selain tradisi-tradisi simbolik, masa Adven juga merupakan waktu untuk memperdalam kehidupan rohani umat Katolik. Selama empat minggu ini, umat dianjurkan untuk lebih tekun dalam doa pribadi, menerima Sakramen Ekaristi, serta melakukan Sakramen Tobat untuk membersihkan hati dan mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus. (berbagai sumber/Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya