Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pastikan Kebutuhan Bahan Baku Kertas dan Plastik Dalam Negeri Terpenuhi sebelum Stop Impor Sampah

Atalya Puspa
04/11/2024 19:07
Pastikan Kebutuhan Bahan Baku Kertas dan Plastik Dalam Negeri Terpenuhi sebelum Stop Impor Sampah
Petugas menunjukkan kertas bekas (waste paper) impor yang dikirim dari Australia(ANTARA/DIDIK SUHARTONO)

GURU Besar dari IPB University Arief Sabdo Yuwono menilai, pemerintah perlu melihat apakah Indonesia memiliki kebutuhan bahan baku plastik dan kertas yang cukup dari dalam negeri untuk menghentikan impor sampah. Hal itu menanggapi pernyataan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol yang menargetkan pada 2025 Indonesia akan menghentikan impor sampah. 

"Mesti ditelaah lagi, kebutuhan akan sampah tersebut, terutama plastik. Apakah memang tercukupi oleh suplai dalam negeri? Masalah impor sampah plastik muncul karena kebutuhan, kan?" kata Arief saat dihubungi, Senin (4/11). 

Menurut dia, menghentikan impor sampah bukan hanya semata-mata kewenangan dari Kementerian Lingkungan Hidup saja. Ada beberapa pihak yang perlu berkoordinasi di dalamnya, di antaranya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan dan negara-negara pengekspor sampah. 

"Kalau mau hentikan, ya mesti koordinasi dengan pelaku, toh? Yaitu izinnya di perindustrian dan perdagangan, terus baru pelaku," kata dia. 

Lebih jauh dari itu, ia berharap, Menteri LH di kabinet Merah Putih bisa dengan gencar mencari potensi dan solusi untuk masalah pengelolaan sampah nasional. 

"Banyak kabupaten/kota sudah deklarasi darurat sampah. Sementara solusinya masih biasa-biasa saja. Semoga segera tuntas," pungkas Arief. (Ata/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya