Menteri Kebudayaan Dorong Film Indonesia Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Ihfa Firdausya
04/11/2024 16:20
Menteri Kebudayaan Dorong Film Indonesia Jadi Tuan di Negeri Sendiri
Menteri Kebudayaan Fadli Zon(MI/IHFA FIRDAUSYA)

MENTERI Kebudayaan Fadli Zon mendorong agar film Indonesia bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Ia menyampaikan potensi tersebut bisa diwujudkan mengingat pangsa pasar yang besar dengan 280 juta penduduk.

"Selain menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri, (film Indonesia) bisa menjadi bagian dari diplomasi budaya kita di luar. Film sangat mudah untuk dicarakan dan diterima oleh dunia luar," kata Fadli dalam Diskusi Perfilman Ngopi Pagi bersama Menteri Kebudayaan, di Kemendikbudristek, Senin (4/10).

Ia juga berharap suatu saat film Indonesia juga bisa lebih ekspansif seperti film-film Korea Selatan.

Ia juga menyoroti terkait masih kurangnya layar untuk menampilkan keberagaman dan potensi film-film di Indonesia. Fadli menyebut ia akan berupaya menyiasati masalah tersebut supaya semakin banyak layar-layar termasuk di daerah .

"Sehingga film Indonesia, film lokal itu bisa diterima, penonton bisa signifikan jumlahnya. Nah sekarang ini kan masih jauh dari total populasi kita," kata Fadli.

"Itu salah satu saja persoalan-persoalan. Jadi kita mendengarkan semua aspirasi dari stakeholder perfilman untuk memperbaiki nanti ekosistem perfilman kita ke depan," imbuhnya.

Perwakilan dari insan perfilman Angga Dwimas Sasongko yang merupakan sutradara dan produser berpendapat tentang perlunya platform public private partnership (PPP). Menurutnya, keberadaan platform PPP bisa meningkatkan berbagai kebutuhan di dunia perfilman misalnya kekurangan infrastruktur.

Saat ini, katanya, layar-layar komersial tidak punya cukup ruang untuk semua jenis film, misalnya independen atau film-film art house.

"Saya rasa ini akan menjadi sesuatu yang sangat progresif bila di masa kepemimpinan Bapak (Fadli Zon) ada signifikansi dan ekspansi terhadap platform public private partnership, bagaimana melibatkan lebih banyak private untuk kegiatan-kegiatan kebudayaan," kata Angga.

Menurutnya, hal tersebut sudah terjadi di negara-negara maju. Kesuksesan dunia perfilman di negara-negara seperti Korea, India, Jepang, juga didukung sektor swasta.

"Jepang gak akan bisa masuk ke Hollywood tanpa Sony. Korea gak akan bisa ekspansif ke seluruh dunia tanpa Samsung, atau misalnya di Tiongkok ada Jackma lewat Alibaba dan segala macam," ujar Angga.

"Kita perlu mendorong modal atau privat yang punya kekuatan untuk masuk ke kebudayaan. Buat saya perlu inisiatornya, katarsisnya, dan mudah-mudahan ini bisa mulai diinisiasi di era Bapak," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya