Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
HINGGA kini, seluruh dunia masih belum memiliki standar baku mutu untuk pencemaran limbah plastik di lingkungan. Hal itu perlu menjadi perhatian khusus agar pengendalian limbah plastik dan dampaknya dapat dilakukan dengan baik.
"Sampai saat ini belum ada baku mutu untuk plastik. Karenanya, saat ini belum boleh disebut sebagai pencemaran plastik tapi disebutnya sebagai kontaminasi. Karena belum ada baku mutunya," kata Guru Besar Bidang Ekotoksikologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Etty Riani, Jumat (1/11).
Sebagai informasi, baku mutu lingkungan hidup merupakan ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Menurut Etty, untuk menetapkan baku mutu, butuh proses penelitian dan pengujian yang panjang. Harus dilakukan pada biota yang sensitif dari berbagai tingkatan. Misalnya pada hewan, pengujian harus dilakukan dari hewan tersebut berbentuk telur, larva, anak-anak, dewasa, dan hewan yang sedang mengandung.
"Paling tidak ada lima tingkatan, dan sebaiknya bukan dilakukan pada satu jenis sensitif, tapi pada beberapa biota sensitif," ucap Etty.
Di Indonesia sendiri, kata dia, sampai saat ini belum bisa membuat standar baku mutu. Pasalnya, pembuatan baku mutu membutuhkan proses yang sangat panjang, minimal selama tiga tahun.
"Biasanya untuk baku mutu di Indonesia kita meniru dari baku mutu punya negara lain. Biasanya baku mutu dari Amerika. Karena negara lain belum ada yang membuat baku mutu plasti, maka kita pun masih belum memilikinya," ucap dia.
Sampai saat ini, penelitian mengenai baku mutu masih dilakukan oleh berbagai negara. "Di luar sedang dicoba, tapi ini penelitian yang sangat panjang dan sampai saat ini belum ada penetapannya," pungkas Etty. (Z-9)
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Pembangunan TPST akan difokuskan ke wilayah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah seperti Gumelar, Lumbir, Somagede, Kemranjen, dan Tambak.
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved