Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
HINGGA kini, seluruh dunia masih belum memiliki standar baku mutu untuk pencemaran limbah plastik di lingkungan. Hal itu perlu menjadi perhatian khusus agar pengendalian limbah plastik dan dampaknya dapat dilakukan dengan baik.
"Sampai saat ini belum ada baku mutu untuk plastik. Karenanya, saat ini belum boleh disebut sebagai pencemaran plastik tapi disebutnya sebagai kontaminasi. Karena belum ada baku mutunya," kata Guru Besar Bidang Ekotoksikologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Etty Riani, Jumat (1/11).
Sebagai informasi, baku mutu lingkungan hidup merupakan ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Menurut Etty, untuk menetapkan baku mutu, butuh proses penelitian dan pengujian yang panjang. Harus dilakukan pada biota yang sensitif dari berbagai tingkatan. Misalnya pada hewan, pengujian harus dilakukan dari hewan tersebut berbentuk telur, larva, anak-anak, dewasa, dan hewan yang sedang mengandung.
"Paling tidak ada lima tingkatan, dan sebaiknya bukan dilakukan pada satu jenis sensitif, tapi pada beberapa biota sensitif," ucap Etty.
Di Indonesia sendiri, kata dia, sampai saat ini belum bisa membuat standar baku mutu. Pasalnya, pembuatan baku mutu membutuhkan proses yang sangat panjang, minimal selama tiga tahun.
"Biasanya untuk baku mutu di Indonesia kita meniru dari baku mutu punya negara lain. Biasanya baku mutu dari Amerika. Karena negara lain belum ada yang membuat baku mutu plasti, maka kita pun masih belum memilikinya," ucap dia.
Sampai saat ini, penelitian mengenai baku mutu masih dilakukan oleh berbagai negara. "Di luar sedang dicoba, tapi ini penelitian yang sangat panjang dan sampai saat ini belum ada penetapannya," pungkas Etty. (Z-9)
Merek wellness asal Bali, Utama Spice, menggandeng Seven Clean Seas, organisasi yang berfokus pada pengangkatan sampah plastik dari lingkungan.
Penelitian terbaru memicu kekhawatiran global setelah ilmuwan menemukan sekitar 27 juta ton nanoplastik mengambang dan tersuspensi di Samudra Atlantik Utara.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
Sekdar Jabar Herman Suryatman mengatakan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) bisa diterapkan untuk mengatasi meningkatnya beban TPPAS Sarimukti, Bandung Barat.
Menurut Budiarta, pendidikan tentang pengelolaan sampah perlu dimulai sejak dini.
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved