Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SURVEI UNICEF Indonesia pada 2021 menyebut hampir 50% anak muda di Indonesia merasa tertekan, cemas, atau mengalami stres berat. Data yang sama mengungkapkan sekitar 50% dari masalah kesehatan mental dimulai pada usia 14 tahun dan sekitar 75% pada usia 24 tahun.
Dalam momentum Hari Kesehatan Mental Sedunia dan Hari Sumpah Pemuda, Chief of Child Protection Program UNICEF Milen Kidane mengungkapkan bahwa kesehatan mental bukan hanya pembicaraan orang dewasa tapi semua orang juga memerlukannya, termasuk para remaja.
“Itu sebabnya, it’s okay not to be okay. Tidak apa-apa untuk mencari bantuan. Tidak apa-apa bila kita pelan-pelan dan menjaga kesehatan mental kita karena remaja yang bahagia menciptakan dunia yang lebih ceria,” kata Milen dalam keterangannya, Senin (28/10).
Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental, khususnya bagi remaja, bukan hanya sebagai kata kunci, melainkan sebuah dasar dari siapa kita. Menurut Milen, masa remaja merupakan masa krusial untuk mencari tahu jati diri, mengarahkan emosi, dan membangun landasan bagi masa depan. Tapi di sisi lain, remaja merasakan tekanan yang luar biasa.
Ia pun menyatakan bahwa kesehatan mental adalah intergenerasi yaitu pembicaraan yang perlu dilakukan di dalam keluarga, komunitas, dan di antara semua generasi. “Para orangtua, wali, guru-guru dan para mentor, dukungan kalian sangat penting. Bersama kita bisa menciptakan ruang di mana anak-anak muda merasa didengar, dihargai, dan dipedulikan” ujarnya.
Milen berpesan bagi para remaja, tak apa untuk terbuka tentang perjuangannya. Bahkan yang mereka lakukan adalah langkah tepat dalam mendapatkan dukungan, penyembuhan dan kebahagiaan.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Nopian Andusti menjelaskan, pada fase tumbuh kembang remaja, citra diri mereka belum berkembang dengan baik. Karena itu remaja sangat peka terhadap pendapat orang lain dan rentan terhadap kritik.
"Kemudian juga masa remaja, khususnya, dapat menjadi masa di mana merespons emosional yang intensif, mengingat banyaknya perubahan sosial, kognitif, dan fisik yang dialami remaja dalam fase pertumbuhannya," tambah Nopian.
Semuanya itu, lanjut Nopian, memiliki hubungan langsung dengan pengalaman kesejahteraan jiwa dan kesehatan mental. Ia juga mengungkapkan mengapa para remaja harus menjaga kesehatan mentalnya.
“Kesehatan mental yang baik membantu remaja merasa lebih percaya diri dan yakin dalam kemampuan mereka. Mereka memiliki motivasi untuk menetapkan tujuan, bekerja keras untuk mencapainya, dan merasakan kepuasan ketika mencapai kesuksesan,” tambahnya.
Nopian mengatakan, remaja membutuhkan kasih sayang dan dukungan berkelanjutan ketika mereka menjalani dan menghadapi perubahan fisik, sosial, seksual dan psikologis yang cepat dan mengekplorasi perkembangan identitas mereka sendiri. (S-1)
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat, hingga Maret 2025, terdapat 2.700 remaja usia 15-18 tahun di Indonesia yang hidup dengan HIV. Temuan itu menunjukkan penularan HIV tidak terbatas di dewasa.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dokter diketahui bahwa ada larva migrans kulit yakni infeksi parasit pada kulit yang disebabkan larva cacing tambang.
REMAJA merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Penting bagi masyarakat memahami cara mengatasi depresi pada remaja.
TUBUH yang sering merasa lelah, pegal, atau nyeri pada tulang dan sendi tidak hanya dialami oleh orang tua. Biasanya, remaja yang mengalami kondisi demikian sering disebut 'remaja jompo'.
Tujuan penyelenggaraan promosi kesehatan prakonsepsi ini adalah memberikan edukasi dalam mengoptimalkan perawatan prakonsepsi pada remaja.
DI tengah padatnya jadwal resepsi pernikahan kedua di Jakarta Luna Maya dan Maxime Bouttier, Luna Maya tetap menjaga rutinitas kebugarannya.
Lemak sehat, terutama omega-3, berperan penting menjaga kesehatan mental. Temukan manfaatnya untuk mood, otak, dan pencegahan gangguan jiwa."
Inisiatif ini yang disebut dengan Pelarian Artscape, mengajak peserta untuk melepas, merefleksi, dan terhubung kembali melalui kegiatan berkesenian.
Puasa Daud tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Temukan 6 kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Pelajari cara menghindarinya untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda tetap optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved