Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, Citra Rahmadani, mengatakan remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Ia memaparkan pentingnya masyarakat memahami cara mengatasi depresi pada remaja.
"Depresi adalah suatu bentuk perasaan sedih yang kita alami sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terhambat," ujar Citra di Samarinda, Senin.
Menurut dia, gejala utama depresi pada remaja meliputi perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, serta rasa lelah atau kurang energi.
Citra menjelaskan bahwa gejala utama tersebut seringkali disertai oleh gejala tambahan, seperti kurang nafsu makan, insomnia, perasaan putus asa atau masa depan yang suram, serta kesulitan berkonsentrasi.
"Gejala tambahan ini bisa termasuk kurang makan, kurang tidur, merasa masa depan suram, dan bahkan munculnya ide bunuh diri atau kematian," katanya.
Lebih lanjut, Citra menjelaskan bahwa faktor risiko depresi pada remaja dapat berasal dari stres, lingkungan, dan faktor genetik. Stres atau tekanan dari dalam diri, lingkungan keluarga atau sosial, serta faktor genetik bisa menjadi pemicu depresi.
"Remaja yang tidak mampu menghadapi tekanan dalam aktivitas sehari-hari rentan mengalami depresi," kata Citra.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam mengenali tanda-tanda depresi pada remaja. Orangtua harus peka terhadap perubahan perilaku anak. Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti perilaku agresif, sering membolos, atau mengeluh sakit saat mau ke sekolah, sebaiknya segera dibawa ke psikolog atau psikiater.
Untuk mengatasi depresi, Citra menyarankan beberapa langkah penting yang bisa diambil oleh remaja dan orangtua.
Langkah pertama adalah mencari bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan meresepkan pengobatan jika diperlukan.
"Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa melalui pemahaman gejala dan faktor risiko depresi, serta mencari bantuan profesional saat dibutuhkan, maka remaja yang mengalami depresi dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat dan pulih.
"Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa sedih berlarut-larut. Kita semua berhak untuk hidup sehat secara mental dan fisik," tutupnya. (Ant/Z-9)
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved