Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peran Bahasa Indonesia: Simbol Persatuan dan Tantangan di Era Globalisasi

Melani Pau
28/10/2024 10:31
Peran Bahasa Indonesia: Simbol Persatuan dan Tantangan di Era Globalisasi
Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda pada 1928, memiliki peran vital dalam menyatukan bangsa yang terdiri dari ribuan suku dan bahasa daerah. (freepik)

BAHASA Indonesia berperan penting sebagai alat pemersatu bangsa sejak ditetapkan dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Sejak saat itu, bahasa Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, menjadikannya bahasa nasional yang dapat menyatukan beragam suku, budaya, dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Nusantara.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yang memiliki akar sejarah panjang di Asia Tenggara. Bahasa Melayu telah digunakan sejak abad ke-7, yang terbukti dari prasasti di Palembang pada 683 M, ditulis dalam bahasa Melayu Kuno. 

Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai luas sebagai bahasa perdagangan di sekitar Selat Malaka, yang kemudian menjadikannya lingua franca di Nusantara. Ketika Indonesia berada di bawah kolonial Belanda, bahasa Melayu tetap berfungsi sebagai bahasa perhubungan antargolongan, pedagang, dan kerajaan.

Masuknya abad ke-20 memunculkan kesadaran di kalangan rakyat pribumi untuk membangun identitas kebangsaan. Pada saat itulah bahasa Melayu yang sudah banyak digunakan dipilih sebagai bahasa pemersatu. 

Dalam Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, kalimat dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi, "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia," menetapkan bahasa ini sebagai bahasa persatuan, yang kemudian kita kenal sebagai bahasa Indonesia. 

Pada 25-28 Juni 1938, Kongres Bahasa Indonesia di Solo mengukuhkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan ini diperkuat dalam Pasal 36 UUD 1945.

Kini, lebih dari 90 tahun setelah menjadi bahasa persatuan, bahasa Indonesia telah menyatukan rakyat dari lebih dari 17.000 pulau, 350 kelompok suku, dan 750 bahasa daerah di Indonesia. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia terus mengalami penyesuaian, terutama dalam ejaan yang dimulai dari Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo, hingga saat ini Ejaan yang Disempurnakan (EYD). 

Pengaruh Media Digital dan Dinamika Bahasa Indonesia

Di era digital, bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar dari pengaruh media sosial dan bahasa asing. Pada berbagai platform digital, bahasa Indonesia sering tercampur dengan bahasa asing dan istilah gaul yang cepat berkembang. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, menjadi sarana utama di mana generasi muda berinteraksi dengan bahasa yang lebih fleksibel dan ekspresif.

Menyadari tantangan ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa secara berkala mengeluarkan panduan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di media digital. Kampanye literasi digital diadakan untuk mendorong generasi muda agar tetap bangga menggunakan bahasa Indonesia secara tepat, sambil tetap menerima unsur budaya lokal dan global.

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan pesat. Banyak istilah baru yang diciptakan dan diserap untuk memenuhi kebutuhan dalam sains, teknologi, dan bidang lainnya, agar bahasa Indonesia bisa digunakan dalam diskusi akademik. Meski demikian, banyak karya ilmiah di Indonesia yang masih ditulis dalam bahasa Inggris untuk menjangkau audiens global.

Di dunia pendidikan, pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan mendorong penulisan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia memiliki kemampuan sebagai bahasa ilmiah yang tangguh, sehingga tetap relevan di ranah akademik dan pendidikan tinggi di Indonesia.

Bahasa Indonesia dalam Kancah Internasional

Bahasa Indonesia mulai dikenal secara luas di dunia internasional. Sejumlah universitas di luar negeri, seperti di Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, telah menawarkan program studi bahasa Indonesia. 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berperan aktif memperkenalkan bahasa Indonesia melalui pusat-pusat kebudayaan dan program Darmasiswa. Langkah ini tidak hanya memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang indah tetapi juga sebagai bentuk diplomasi budaya yang efektif.

Tantangan dan Masa Depan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, terutama terkait dengan pengaruh bahasa asing yang kuat dan rendahnya minat baca. Di media sosial, bahasa Indonesia cenderung digunakan secara informal dan sering kali menyerap kosakata asing yang membuatnya berbeda dari standar baku. 

Upaya untuk mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia di tengah gempuran pengaruh global dilakukan melalui kampanye literasi dan memperkenalkan padanan kata, yang sesuai untuk menggantikan istilah asing. Kata-kata seperti “gawai” untuk gadget dan “pratayang” untuk preview adalah contoh nyata dari upaya ini.

Dalam jangka panjang, diperlukan kesadaran bersama untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa Indonesia. Berbagai kegiatan literasi, pengembangan kosakata baru, dan pelibatan generasi muda dalam melestarikan bahasa ini sangat penting untuk menjamin kelangsungan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia memiliki peran vital dalam menyatukan bangsa Indonesia yang multikultural. Dari akar sejarahnya sebagai bahasa Melayu hingga berkembang menjadi bahasa Indonesia, bahasa ini telah menjadi simbol identitas nasional. 

Perkembangan bahasa Indonesia tidak lepas dari tantangan zaman, terutama dengan masuknya pengaruh global. Namun, dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat, terutama generasi muda, bahasa Indonesia dapat terus menjadi alat komunikasi yang efektif di dalam negeri dan juga memiliki daya saing di tingkat internasional.

Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, bahasa Indonesia diharapkan mampu mempertahankan posisinya sebagai bahasa persatuan yang kuat, yang tidak hanya digunakan di Indonesia tetapi juga dihormati di kancah internasional. (Kemdikbud/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya