Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRIN Dorong Roadmap Tata Ruang Darat dan Pesisir, Dorong Ekonomi Biru

Atalya Puspa
28/10/2024 08:16
BRIN Dorong Roadmap Tata Ruang Darat dan Pesisir, Dorong Ekonomi Biru
kawasan pesisir.(Antara Foto)

 

Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Umi Karomah Yaumidin menyampaikan, ekonomi biru menjadi salah satu pilar mempercepat pertumbuhan ekonomi.  Untuk itu, menurutnya diperlukan roadmap untuk membereskan tata ruang darat dan pesisir agar tidak tumpang tindih.

 “Tidak ada kepentingan yang tidak terakomodasi terkait penggunaan tata ruang darat dan laut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/10). 

Dosen Program Studi  Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan Bogor Mudjio mengungkapkan perencanaan tata ruang darat dan laut sangat penting, karena menurut data PBB diperkirakan terjadi peningkatan penduduk perkotaan dari Rp2,9 miliar pada 1990-an menjadi 5,0 miliar pada 2030.

 "Ini menjadi tantangan ke depan, mengingat rata-rata populasi penduduk berada di daerah pesisir,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, wilayah pesisir meliputi darat dan laut. Kemudian Ia mengulas dampak-dampak terkait perencanaan wilayah di daerah perbatasan darat laut atau pesisir yang kurang tepat. Akibatnya, di wilayah pantura yakni Pekalongan, Demak, dan wilayah lain yang mengalami banjir rob.

Ia lantas menjelaskan hasil penelitiannya pada kejadian banjir rob di wilayah tersebut yang ternyata sangat besar sepanjang 10 tahun. Menurut pendapatnya, ini disebabkan dari dampak perencanaan wilayah di pesisir laut yang kurang diperhitungkan.

“Dampak naiknya permukaan laut atau banjir rob menyebabkan antara lain erosi pantai, genangan, banjir badai, perambahan air pasang ke muara dan sistem sungai. Selanjutnya, kontaminasi cadangan air tawar dan tanaman pangan, hilangnya pantai, serta pergeseran tutupan lahan dataran rendah pesisir, dan lahan basah,” urainya.

Faktor alam ini, menurutnya, juga menjadi salah satu bagian yang harus dllihat pada saat mengembangkan ekonomi biru, misalnya terkait perubahan iklim dan sebagainya.

“Dari hasil penelitian kami, jika berbicara ekonomi biru pasti tertumpu ke urban kostel atau perkotaan pesisir. Sebagian besar di Indonesia bahkan di dunia, sekitar dua pertiga dari perkotaan letaknya di pesisir,” lanjutnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya