Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Guru Besar St Petersburg Prof Connie Bakrie Sebut Kerja Sama Riset Rusia-Indonesia segera Terwujud

Indrastuti
27/10/2024 21:05
Guru Besar St Petersburg Prof Connie Bakrie Sebut Kerja Sama Riset Rusia-Indonesia segera Terwujud
Ilustrasi(Dok BRIN)

RENCANA kolaborasi antara Universitas St Petersburg Rusia dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait kerja sama riset akan segera terwujud.

Seperti diungkapkan Guru Besar di Universitas St Petersburg, Prof Connie Rahakundini Bakrie, kerja sama ini diharapkan dapat mendukung tujuan bersama Indonesia dan Rusia dalam bidang keamanan maritim, penguatan angkatan laut dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

"Indonesia dan Rusia memiliki posisi strategis yang penting, dan kolaborasi ini dapat memperkuat keamanan di rute maritim, yakni stabilitas kawasan menjadi prioritas utama," ujar Connie, Sabtu (26/10).

Kerja sama ini, lanjut perempuan yang juga pakar di bidang pertahanan ini, kian relevan di tengah dinamika geopolitik Indo-Pasifik, terutama dalam menyikapi tantangan keamanan yang semakin kompleks dan mengglobal.

Connie menambahkan pada periode 2025 hingga 2037 akan menjadi fase penting bagi kedua negara untuk mempererat kemitraan strategis yang dapat mendukung keamanan regional dan pertumbuhan ekonomi melalui fokus pada kerja sama maritim, modernisasi pertahanan, dan diplomasi strategis.

Menurutnya, hubungan bilateral yang lebih erat ini sejalan dengan kesepakatan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan mereka akhir Juli lalu.

Kedua pemimpin menyatakan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan diplomasi demi memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan.

Selain itu, Connie menyoroti pentingnya rute laut yang aman dan stabil bagi ekonomi global mengingat tingginya koneksi perdagangan melalui jalur maritim antara kedua negara.

“Baik Indonesia maupun Rusia, dalam dunia yang semakin terhubung ini, perlu meningkatkan kerja sama dalam diplomasi dan bidang militer,” urai Connie.

Kerja sama ini akan memanfaatkan teknologi komunikasi dan militer mutakhir yang berkembang pesat, serta memungkinkan kedua negara untuk memanfaatkan informasi strategis dan meningkatkan efisiensi misi-misi terkoordinasi di wilayah maritim.

Beberapa program yang direncanakan dalam kemitraan ini termasuk latihan angkatan laut bersama, patroli anti-pembajakan, dan pengamanan rute perdagangan, yang akan mendukung tujuan Indonesia menjadi pusat maritim global. Dengan begitu, Indonesia juga diharapkan dapat memperoleh teknologi dan keahlian operasional angkatan laut dari Rusia.

Selain fokus pada pengamanan maritim, kerja sama ini juga mencakup bidang teknologi dan perakitan kapal laut. Connie menekankan Indonesia memiliki kepentingan strategis untuk meningkatkan kapasitas armada lautnya, sementara Rusia memiliki keunggulan teknologi yang sudah teruji.

"Dengan berkolaborasi, Indonesia dapat meningkatkan kemandirian dan kapasitas pertahanannya, memanfaatkan teknologi Rusia yang unggul," ujar Connie.
Terkait hal ini, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut, pihaknya akan fokus pada kerja sama untuk program degree by research.

"MoU (memorandum of understanding) akan segera ditandatangani, saat ini masih proses finalisasi," ujar Laksana.
Mengenai apa saja yang tercakup dalam program degree by research itu, Laksana menyebut, kerja sama program tersebut untuk mendapatkan gelar S2 dan S3 melalui aktivitas riset kolaboratif antara BRIN dan Universitas St Petersburg.

"Target jangka pendek dan jangka panjang dari kerja sama ini, kami akan mengirimkan mahasiswa untuk S2/S3 program degree by research ke sana. Ini merupakan bagian dari upaya percepatan peningkatan kapasitas dan kompetensi periset muda Indonesia," jelas Laksana.

Soal program studinya, Laksana menyebut ada sejumlah program studi yakni terestrial dan maritim, biologi dan lingkungan, pertanian dan kesehatan pangan, arkeologi, bahasa, dan sastra, serta ilmu sosial dan humaniora.

Selanjutnya, tenaga nuklir, tata kelola dan ekonomi komunitas, energi dan manufaktur, nanoteknologi dan material, elektronika dan informatika, penerbangan dan antariksa, serta pengendalian gunung berapi bawah laut.

Adapun kerja sama yang akan dilakukan dengan UI dan UGM mencakup pengembangan pengajaran sastra dan budaya Indonesia di Universitas St Petersburg, melaksanakan kegiatan bersama untuk pengakuan Sistem Ujian Negara Bahasa Rusia Federasi Rusia (selanjutnya disebut TORFL) dan pengesahan sertifikat TORFL sebagai dokumen resmi yang mengonfirmasi tingkat kompetensi bahasa Rusia untuk kegiatan pendidikan dan profesional di wilayah Indonesia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya