Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Studi Baru Sebut Semakin Muda Belajar Banyak Bahasa, Semakin Efisien Otak Bekerja

Ernest Narus
19/10/2024 11:47
Studi Baru Sebut Semakin Muda Belajar Banyak Bahasa, Semakin Efisien Otak Bekerja
Penelitian terbaru dari Universitas McGill, Ottawa, dan Zaragoza mengungkap  bilingualisme dapat meningkatkan konektivitas antara wilayah otak, khususnya saat dipelajari sejak usia muda. (lingualism)

SEBUAH studi terbaru mengungkapkan, mempelajari banyak bahasa dapat meningkatkan efisiensi komunikasi antara wilayah otak.

Penelitian terdahulu telah menunjukkan mempelajari dua bahasa dapat berdampak positif pada perhatian, penuaan yang sehat. Bahkan pemulihan setelah cedera otak.

Sebuah studi baru dari The Neuro (Institut Neurologi Montreal-Rumah Sakit) Universitas McGill, Universitas Ottawa, dan Universitas Zaragoza di Spanyol menguraikan peran bilingualisme dalam kognisi, yang menunjukkan peningkatan efisiensi komunikasi antara wilayah otak.

Para ilmuwan merekrut 151 peserta yang berbicara bahasa Prancis, Inggris, atau kedua bahasa tersebut, dan mencatat usia saat mereka mempelajari kedua bahasa tersebut.

Para peserta dipindai menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) keadaan istirahat untuk merekam konektivitas seluruh otak, alih-alih berfokus pada wilayah tertentu seperti yang dilakukan dalam studi bilingualisme sebelumnya.

Pemindaian fMRI mengungkapkan peserta bilingual memiliki konektivitas yang lebih meningkat antara wilayah otak daripada peserta monolingual, dan konektivitas ini lebih kuat pada mereka yang mempelajari dua bahasa di usia lebih muda. Efek ini terutama kuat antara otak kecil dan korteks frontal kiri.

Hasilnya mencerminkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan wilayah otak tidak bekerja secara terpisah, tetapi berinteraksi dengan wilayah lain untuk memahami dan menghasilkan bahasa.

Penelitian juga menunjukkan efisiensi seluruh otak membantu kinerja kognitif.

Zeus Gracia Tabuenca, penulis pertama makalah tersebut mengatakan, sudi terbaru ini mengungkap lebih banyak tentang bagaimana bilingualisme memengaruhi koneksi otak yang kita gunakan untuk berpikir, berkomunikasi, dan mengalami dunia di sekitar kita.

"Penelitian kami menunjukkan mempelajari dua bahasa selama masa kanak-kanak membantu membangun organisasi otak yang lebih efisien dalam hal konektivitas fungsional," ungkapnya dikutip dari Science Daily.

Ia menambahkan, semakin muda mempelajari lebih dari satu bahasa, maka otak lebih bekerja secara efisien.

"Hasil penelitian menunjukka semakin awal pengalaman dua bahasa, semakin luas area otak yang terlibat dalam neuroplastisitas. Itulah sebabnya kami mengamati konektivitas otak kecil dengan korteks yang lebih tinggi pada paparan dua bahasa yang lebih awal," tambahnya.

Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk membangun koneksi di dalam dirinya sendiri, beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Otak paling plastis di masa kanak-kanak, membentuk jalur baru sebagai reaksi terhadap rangsangan seperti bahasa. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya