Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SAAT berbicara tentang ketahanan pangan di Indonesia, salah satu badan yang berperan penting adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bapanas merupakan lembaga pemerintah yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
Bapanas hadir sebagai lembaga baru yang bertugas memastikan pasokan pangan, stabilitas harga, serta kesejahteraan masyarakat melalui manajemen pangan yang lebih baik. Di tengah tantangan global, keberadaan Bapanas menjadi penting dalam menjaga stabilitas pangan di seluruh negeri ini.
Badan Pangan Nasional resmi dibentuk pada 29 Juli 2021 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021.
Menurut laman resmi lembaga ini, tugas utama Badan Pangan Nasional adalah mengintegrasikan pengelolaan ketahanan pangan yang sebelumnya ditangani oleh Badan Ketahanan Pangan.
Dengan visi Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional berbasis kedaulatan dan kemandirian pangan. Bapanas berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.
Tujuan utama Bapanas adalah meningkatkan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, memperkuat logistik pangan, dan memastikan akses pangan yang merata di seluruh wilayah.
Selain itu, Bapanas bertugas menjaga mutu dan keamanan pangan serta meningkatkan konsumsi pangan yang beragam dan bergizi.
Sebelum pembentukan Bapanas, beberapa badan telah menjalankan fungsi serupa untuk mengelola ketahanan pangan di Indonesia. Salah satunya adalah Badan Urusan Logistik (Bulog), yang sudah berdiri sejak 1967 dan menjadi salah satu lembaga penting dalam menjaga stabilitas harga komoditas pangan pokok, terutama beras. Bulog memiliki peran besar dalam pengelolaan cadangan pangan pemerintah serta distribusi beras melalui program operasi pasar.
Bulog, atau Perum Bulog, berfungsi sebagai penyedia dan pengatur cadangan beras pemerintah (CBP). Tugas utamanya adalah menyerap produksi beras dari petani, menjaga harga tetap stabil, dan mendistribusikan beras kepada masyarakat melalui berbagai program, seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Program ini dilakukan melalui operasi pasar dan distribusi beras di ritel modern, pasar tradisional, serta warung sekitar.
Selain Bulog, ada pula Badan Ketahanan Pangan yang disingkat BKP. BKP adalah lembaga yang ada sebelum terbentuknya Bapanas.
BKP berperan dalam menyusun kebijakan peningkatan diversifikasi pangan serta ketahanan pangan di Indonesia. Melalui Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2015, BKP fokus pada upaya mengatasi kerawanan pangan serta meningkatkan konsumsi pangan lokal berbasis sumber daya lokal.
Dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional, pembentukan Bapanas merupakan langkah strategis yang bertujuan mengintegrasikan berbagai kebijakan dan program terkait pangan.
Keberadaan Bapanas diharapkan mampu menciptakan sistem pangan yang kuat, dan berkelanjutan, sekaligus memberikan jaminan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat. (Z-1)
DPRD Kota Bogor meminta tambahan titik-titik operasi pasar tersebut sebelum memasuki Ramadan, untuk menjaga daya beli masyarakat secara merata.
Apabila daerah-daerah sentra penghasil komoditas tersebut sudah mulai surut dan diikuti dengan petani yang akan menanam bawang merah lagi
DELEGASI negara-negara ASEAN menghadiri pertemuan ke-43 ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (7/6)
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, meski ada dampak kekeringan akibat el nino, namun hanya sedikit.
KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan food loss and waste atau sampah makanan di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.
Sejak April 2023, presiden merestui penyaluran bantuan pangan mengenai untuk pengentasan tengkes.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved