Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TINGKATKAN pemahaman masyarakat tentang pangan aman dan bergizi untuk mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing.
"Pemahaman dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi konsumsi gizi yang seimbang bagi keluarga dan lingkungannya merupakan bagian upaya untuk mewujudkan generasi penerus yang berdaya saing di masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/10).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat tiga masalah gizi yang dihadapi Indonesia yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi atau overweight, serta defisit mikronutrien.
Kondisi itu, berdasarkan catatan yang sama, antara lain terlihat dari angka stunting yang prevalensinya masih 21,7%, sebagian anak-anak dan orangtua kelebihan gizi (overweight) bahkan sampai pada tahap metabolisme sindrom yang menyebabkan angka kematian noninfeksi mencapai 73% serta defisit mikronutrien berupa kekurangan gizi spesifik seperti kekurangan vitamin dan kekurangan mineral.
Menurut Lestari, kondisi tersebut membutuhkan pemahaman yang sama dari setiap warga negara untuk mengatasinya. Sehingga, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, harus dibangun pemahaman masyarakat pentingnya menerapkan pola asupan gizi seimbang sejak dini.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah berharap upaya penerapan gizi seimbang di masyarakat bisa didorong dalam sebuah gerakan nasional agar mampu mengakselerasi pencapaian target yang diharapkan.
Karena, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pemenuhan gizi seimbang bagi masyarakat sangat penting dalam proses mewujudkan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing.
Rerie sangat berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu berkolaborasi dengan baik dengan berbagai upaya dalam memenuhi kecukupan gizi seimbang bagi setiap warga. (Z-2)
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
EKOSISTEM perlindungan menyeluruh terhadap perempuan dan anak harus diwujudkan. Diperlukan peran aktif semua pihak untuk bisa merealisasikan hal tersebut.
UPAYA pencegahan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan melalui sebuah kebijakan harus dibarengi pemahaman dan kemampuan semua pihak.
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
PENINGKATAN literasi peserta didik di sejumlah sektor harus didukung konsistensi kebijakan dan political will semua pihak terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved