Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEJAK 2019, perkebunan sawit yang ditanam di dalam kawasan hutan telah banyak mencaplok habitat satwa seperti harimau, orangutan, gajah dan satwa lainnya. Hal itu merupakan hasil dari analisis yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia.
"Minyak kelapa sawit kini diproduksi di dalam setiap kategori kawasan hutan, mulai dari taman nasional, suaka margasatwa, bahkan situs UNESCO dan tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua," kata Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas, Rabu (9/10).
Hal itu pun telah terbukti dari beberapa kasus. Di antaranya Gunung Melintang di Kalimantan Barat, di mana 100 hektare area hutan konservasi di wilayah tersebut digunduli oleh perusahaan kelapa sawit. Lokasinya bersebelahan dengan perkebunan kelapa sawit yang mengantongi izin usaha perkebunan pada 2007 seluas 7.000 hektare.
Baca juga : KLHK dan Ombudsman Kolaborasi Cegah Maladministrasi Industri Kelapa Sawit
Lainnya ialah kasus ekspansi sawit di Suaka Margasatwa Bakiriang. Ratusan hektare kawasan margasatwa dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit.
Greenpeace mencatat, ada seluas 183.687 hektare habitat orangutan di Sumatra dan Kalimantan yang telah diganggu oleh perkebunan sawit. Selain itu, ada seluas 136.324 hektare habitat harimau sumatra dan 5.989 hektare habitat gajah sumatra dan kalimantan. (Z-9)
"Tak heran hal itu menjadikan seringnya terjadi konflik satwa di wilayah sawit dua lokasi tersebut, yakni Sumatra dan Kalimantan," pungkas dia. (Z-9)
Bekas lahan sawit tersebut kemudian dilakukan pemulihan kawasan dengan menanam berbagai jenis tanaman.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
Kesepakatan IEU CEPA lebih banyak menyasar penghapusan hambatan tarif, sementara tantangan utama ekspor sawit Indonesia ke Eropa justru berasal dari hambatan non-tarif.
Tungkot menjelaskan salah satu aspek penting dalam EUDR adalah penetapan batas waktu (cut-off date) deforestasi yaitu tahun 2020.
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
Dalam hal keberlanjutan usaha atau profitabilitas maka teknologi yang digunakan lebih mencakup ke aspek manajemen dan efisiensi.
Lebih dari 300 ekshibitor dari 30 negara hadir dan memberikan solusi teknologi terbaru dalam menjawab tantangan yang ada dalam industri minyak kelapa sawit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved