Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
TIM pelaksana dari Universitas Budi Luhur (UBL) bersama tim pendamping dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) meluncurkan Program Kosabangsa bertema Optimalisasi Pengembangan Desa Wisata Tangguh Bencana melalui Teknologi Digital.
Program yang berlangsung pada Oktober-Desember 2024 di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, ini bertujuan meningkatkan daya tarik pariwisata dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat desa menghadapi bencana.
Menurut Ketua Pelaksana Program Kosabangsa Rocky Prasetyo Jati yang juga Dekan Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif (FKDK) UBL, program ini merupakan inisiatif pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Baca juga : UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
“Program Kosabangsa ini menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni perguruan tinggi, agar dapat dimanfaatkan secara langsung bagi kebutuhan masyarakat."
"Secara khusus, program Kosabangsa memprioritaskan pengembangan di wilayah-wilayah tertinggal dan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem, yang kemudian dikenal sebagai wilayah prioritas Kosabangsa,” jelas Rocky.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Rocky, program ini memfokuskan pada dua aspek utama. Pertama, penguatan Desa Tangguh Bencana lewat peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana. Dalam hal ini, masyarakat Desa Sumberjaya diberikan pelatihan intensif mengenai mitigasi bencana, termasuk simulasi bencana agar mereka lebih siap mengantisipasi dan meminimalisasi dampak bencana di wilayah mereka.
Baca juga : Unkris Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul di Era Digital
Kedua, penguatan aktivitas promosi pariwisata. Untuk mendukung perkembangan pariwisata Desa Sumberjaya, akan dikembangkan sebuah situs web interaktif. Situs tersebut mempromosikan berbagai daya tarik lokal seperti atraksi budaya, kuliner khas, dan kerajinan tangan.
“Selain itu, ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang juga akan dilatih mengelola media digital dan strategi pemasaran online guna meningkatkan visibilitas desa dan menarik lebih banyak wisatawan,” ungkap Rocky.
Sejumlah dosen dari UBL dan Unika Atma Jaya pun mendukung program tersebut. Mereka adalah Arbi Cristional Lokananta dan Irawan sebagai anggota pelaksana dari UBL. Terdapat pula tim pendamping dari Unika Atma jaya dipimpin Yerik Afrianto Singgalen dan didukung Dorien Kartikawangi sebagai anggota pendamping.
Selain itu, Nexen Alexandre Pinontoan (Program Studi Ilmu Komunikasi), Taqwa Putra Ade Purnomo Sidi (Program Studi Manajemen Bencana), Gusti Panca (Program Studi Pariwisata) dari Universitas Budi Luhur, dan Astuti Kusumawicitra Laturiuw (Program Studi Pariwisata Unika Atma Jaya).
Program Kosabangsa UBL-Unika Atma Jaya ini juga turut didukung mitra kerjasama yang dikoordinasi Dian Agustine Nuriman. Melalui kolaborasi yang kuat antara tim pelaksana, tim pendamping, dan anggota pendukung, program ini diharapkan mampu berdampak signifikan bagi masyarakat setempat, baik dalam memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana maupun memajukan sektor pariwisata lokal secara berkelanjutan. (H-2)
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai desa binaan.
Sejak 2021 hingga 2024, Pemprov Jatim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menganggarkan Rp43,2 miliar melalui skema bantuan keuangan khusus (BKK) kepada 432 desa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved