Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini umum terjadi di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Demam berdarah ringan dapat menyebabkan demam tinggi dan gejala mirip flu. Namun, bentuk demam berdarah yang parah dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), dan kematian.
Baca juga : Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Setiap tahun, jutaan kasus infeksi dengue terjadi di seluruh dunia. Demam dengue paling umum dijumpai di Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika. Meskipun demikian, penyakit ini juga telah menyebar ke wilayah baru, termasuk wabah lokal di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.
Melihat bahaya penyakit ini, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejalanya. Yuk, simak penjelasan berikut!
Menurut laman resmi WHO, kebanyakan penderita demam berdarah mengalami gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali dan akan membaik dalam 1–2 minggu. Dalam kasus yang jarang, demam berdarah dapat menjadi parah dan menyebabkan kematian.
Baca juga : Ini Cara Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk di Rumah Anda
Jika gejala muncul, biasanya gejala akan muncul 4–10 hari setelah infeksi dan berlangsung selama 2–7 hari. Gejala tersebut dapat meliputi:
Orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah parah. Gejala demam berdarah yang parah sering kali muncul setelah demam hilang, seperti:
Orang dengan gejala parah ini harus segera mendapatkan perawatan. Setelah sembuh, penderita demam berdarah mungkin merasa lelah selama beberapa minggu.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal
Mengenai pengobatan, tidak ada hal khusus untuk demam berdarah. Fokus pengobatan adalah untuk mengatasi gejala nyeri. Sebagian besar kasus demam berdarah dapat diobati di rumah dengan obat pereda nyeri. Asetaminofen (parasetamol) sering digunakan untuk mengendalikan rasa sakit.
Namun, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi penderita demam berdarah yang parah, rawat inap seringkali diperlukan.
Dikutip dari laman WHO, insiden demam berdarah telah meningkat secara drastis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, dengan kasus yang dilaporkan ke WHO meningkat dari 505.430 kasus pada tahun 2000 menjadi 5,2 juta pada tahun 2019. Sebagian besar kasus tidak bergejala atau ringan dan dapat ditangani sendiri. (Z-10)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Bila anak tak menyukai jus buah, orang tua sebaiknya tidak memaksakan meminum jus buah tertentu misalnya jus jambu yang kadang dipercayai bagus untuk pasien dengue.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) 2025 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tahun ini 329 kasus dengan tiga kematian.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
Gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan gejala yang cukup serius, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan pendarahan.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved