Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROGRAM Praktisi Mengajar kembali diluncurkan di tahun 2024, untuk angkatan kelima. Untuk menandai dimulainya kelas kolaborasi bersama praktisi, maka digelar acara Kick Off Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 5.
“Kami berharap kehadiran para praktisi dapat mendorong Perguruan Tinggi Bapak/Ibu dalam menghasilkan proses pembelajaran yang lebih inovatif bagi mahasiswa,” ungkap Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Alexander Emil Waney dilansir dari keterangan resmi, Rabu (2/10).
Program Praktisi Mengajar digelar untuk mendorong kolaborasi antara praktisi dan dosen di ruang kelas perkuliahan. Kolaborasi ini diharap dapat menutup kesenjangan kompetensi lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja, serta melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Baca juga : Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
Sejak digelar pada 2022, Program Praktisi Mengajar telah mencetak lebih dari 30.000 kelas kolaborasi dan melibatkan lebih dari 12.000 praktisi. Sementara, jumlah perguruan tinggi yang menjadi Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) dalam Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 hingga 4 mencapai 433.
Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 mengusung lima tema prioritas dalam pelaksanaannya. Kelima tema prioritas tersebut adalah Digital Economy atau Digital Transformation, Green Economy atau Ekonomi Hijau, Blue Economy atau Ekonomi Kemaritiman, Alat Kesehatan atau Kebijakan Kesehatan, dan Pariwisata. Dengan berfokus pada lima tema tersebut, program Praktisi Mengajar diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja, baik dari jenjang sarjana maupun vokasi.
“Selain untuk mahasiswa secara keseluruhan, secara khusus mahasiswa vokasi harus mampu dan memiliki keterampilan teknis dan non-teknis yang mumpuni serta siap terjun ke dunia kerja. Linearitas antara ilmu dan keterampilan menjadi hal yang mutlak dan wajib dimiliki mahasiswa vokasi,” papar Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan.
Baca juga : Sekolah Kedinasan Harusnya tidak Masuk 20% Anggaran Pendidikan
“Program Praktisi Mengajar telah memberikan dampak positif ke mahasiswa. Mahasiswa yang ikut kelas kolaborasi banyak yang mendapatkan tawaran magang, bahkan tawaran pekerjaan di perusahaan asal praktisi,” tambah Direktur Sumber Daya, Lukman.
Tidak hanya berkontribusi menghasilkan lulusan yang siap kerja, Program Praktisi Mengajar juga memberikan kesempatan bagi dosen dan praktisi untuk menjalin kerja sama. Selama ini, dunia praktik dan dunia akademik masih dilihat sebagai sesuatu yang terpisah.
“Ini kesempatan yang sangat baik karena tidak semua dosen memiliki kesempatan berkiprah di dunia praktik, dan tidak semua praktisi memiliki akses ke dunia akademik. Program Praktisi Mengajar memberikan jembatan bagi dunia praktik dan dunia akademik untuk saling berjabat tangan, bersama-sama membangun kompetensi mahasiswa, dan menutup gap atau kesenjangan antara dunia praktik dan dunia akademik,” ujar Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono.
Acara Kick Off Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 dihadiri seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Pelaksana, koordinator Perguruan Tinggi Pelaksana, dosen pengampu, dan praktisi. Sementara, kelas kolaborasi antara dosen dan praktisi dapat dilaksanakan mulai 1 Oktober hingga 18 Desember 2024.
Selain menandai dimulainya kelas kolaborasi, acara juga meliputi sesi bimbingan teknis seputar lini masa program, skema kelas kolaborasi, kelengkapan dokumen, dan panduan pengisian logbook bagi praktisi dan dosen. (Z-9)
KUASA hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024 Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaskan bahwa kliennya akan kooperatif.
MANTAN Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, menanggapi soal pemilihan laptop Chromebook yang tidak cocok untuk di sekolah.
MANTAN Mendikbud-Ristek saat era Presiden Joko Widodo, Nadiem Makarim mengaku kaget atas proses penyidikan dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Nadiem Makarim, mengungkap bahwa pengadaan laptop Chromebook yang dilakukan pihaknya pada 2019-2022 sudah melibatkan Kejaksaan Agung.
MANTAN Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, menjelaskan soal dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook saat ia menjabat.
Kejagung menggeledah dua unit apartemen milik staf khusus mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, terkait dugaan korupsi pengadaan laptop
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved