Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Menanti Keajaiban Langit, Kapan dan Dimana Bintang Baru Muncul?

Nur Amalina
29/9/2024 13:42
Menanti Keajaiban Langit, Kapan dan Dimana Bintang Baru Muncul?
Gambar konseptual tentang cara menemukan Hercules dan gugus bola raksasanya di langit yang dibuat menggunakan perangkat lunak planetarium. Lihatlah ke atas setelah matahari terbenam selama bulan-bulan musim panas untuk menemukan Hercules! Pindai antara Veg(MI/NASA)

DI awal tahun ini, NASA mengguncang dunia astronomi dengan kabar mengejutkan: sebuah bintang yang diprediksi akan meletus, membawa serta keajaiban baru ke langit malam kita. 

Bintang itu, yang dijuluki Blaze Star, diperkirakan akan muncul antara Februari dan September 2023. Namun, saat September hampir berakhir, para pengamat bintang masih menanti dengan penuh harapan. Lalu, di mana gerangan Blaze Star?

Blaze Star bukanlah sembarang bintang. Bintang itu merupakan bagian dari  Northern Crown, berjarak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi. 

Baca juga : Teleskop ALMA Amati Gelembung Gas Raksasa di Permukaan Bintang Raksasa Merah R. Doradus

Di dalam sistem bintang itu terdapat nova T Coronae Borealis, atau T CrB, yang dikenal sebagai salah satu dari sepuluh nova berulang yang telah mengundang perhatian manusia dengan ledakannya yang spektakuler. 

Kepada Nexstar, David Wilson, astrofisikawan dari University of Colorado Boulder, menjelaskan T CrB terbentuk dari interaksi antara bintang raksasa merah dan bintang katai putih, yang ukurannya mirip dengan Bumi.

Proses ledakan T CrB dimulai ketika bintang raksasa merah itu menumpahkan material ke bintang katai putih. 

Baca juga : Ilmuan NASA Temukan Objek yang Bergerak 1 Juta Mil per Jam, Keluar dari Galaksi Bima Sakti

Seiring akumulasi material ini, suhu meningkat hingga mencapai titik kritis, memicu reaksi termonuklir yang luar biasa. 

Dalam sekejap, seolah-olah bintang baru muncul di konstelasi Corona Borealis dari situlah nama nova berasal, yang dalam bahasa Latin berarti "bintang baru."

Namun, saat ini, jika Anda melirik ke arah konstelasi tersebut, Anda tidak akan menemukan T CrB. Sejarah menunjukkan saat T CrB meledak terakhir kali, pada 1946, bintang tersebut meredup sekitar setahun sebelumnya, sebelum kembali bersinar terang. 

Baca juga : Astronom Temukan Lubang Hitam Purba Tertua, Berusia Miliaran Tahun

Saat ini, T CrB mulai meredup pada Maret 2023, memicu spekulasi bahwa Bintang Blaze akan muncul kapan saja antara Februari dan September.

Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diingat: waktu kemunculan T CrB tidak bisa diprediksi dengan pasti. 

Para ahli, seperti Cooke dan Wilson, mengingatkan jendela waktu kemunculannya cukup lebar dan bisa berlangsung hingga beberapa bulan. 

Baca juga : Fenomenal, Astronom Temukan Bintang Gigantik Terjauh dan Tertua dari Bumi

Jika ledakan tidak terjadi segera, kita mungkin saja melewatkannya, terutama ketika T CrB mulai terbenam di balik matahari.

“Mudah-mudahan bulan ini akan terjadi ledakan,” ungkap Wilson. 

Namun, jika bintang itu tidak segera meledak, kita harus bersabar hingga awal tahun depan untuk melihatnya kembali.

Jika kita beruntung dan T CrB meledak sebelum terbenam, kita hanya akan dapat menikmati keindahan bintang baru ini dalam waktu yang singkat. 

Wilson menjelaskan bintang itu akan membutuhkan sekitar satu malam untuk mencapai puncak kecerahannya, sebelum akhirnya meredup dan menghilang dalam proses yang bisa berlangsung antara beberapa hari hingga satu minggu.

Meskipun pengalaman ini adalah sesuatu yang sudah terjadi selama 80 tahun, Wilson dengan bijak memperingatkan kita untuk tidak terlalu mengharapkan sesuatu yang spektakuler. 

“Tidak akan seterang itu,” katanya. 

Meskipun begitu, T CrB cukup terang untuk menarik perhatian para pengamat langit, terutama teleskop amatir, selama beberapa hari pertama setelah ledakan.

Bagi yang ingin menyaksikan keajaiban ini, carilah T CrB di antara konstelasi Hercules dan Boötes, yang terletak di utara. Dengan panduan NASA, Anda bisa menemukan T CrB di Corona Borealis, sejajar dengan bintang-bintang terang seperti Vega dan Arcturus.

Saat ini, T CrB terus dipantau oleh astronom amatir di seluruh dunia, dan NASA pun memiliki teleskop yang siap memantau keajaiban ini. 

Namun, ingatlah: ketika kita akhirnya dapat melihat Bintang Api, ledakan yang kita saksikan sebenarnya sudah terjadi sekitar 3.000 tahun yang lalu. Jadi, bersiaplah untuk menyaksikan keajaiban ini, tetapi ingatlah untuk tetap bersabar. Keajaiban langit tidak terburu-buru! (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya