Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Jalankan 6 Strategi Nasional Penanggulangan Demam Berdarah

Ihfa Firdausya
20/9/2024 13:05
Pemerintah Jalankan 6 Strategi Nasional Penanggulangan Demam Berdarah
Petugas Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melakukan fogging) untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue di Banda Aceh, Aceh, Selasa (13/8/2024).(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA )

WAKIL Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menegaskan pemerintah berkomitmen penuh untuk terus memerangi demam berdarah melalui langkah preventif yang terintegrasi. Melihat peningkatan kasus yang terjadi dari 2023 hingga 2024 ini, kata dia, perlu langkah pencegahan yang lebih efektif dan inovatif.

Dalam hal ini, Dante mengatakan pemerintah Indonesia menjalankan enam strategi nasional penanggulangan dengue. Pertama, manajemen penguatan vektor aman dan berkesinambungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue.

Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif. Keempat, peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan.

Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat

Kelima, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan-manajemen program, dan kemitraan. Keenam, pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

“Namun tentunya, keberhasilan penanggulangan dengue tidak hanya tergantung pada komitmen pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pihak. Kolaborasi sinergis lintas-sektor sangat penting untuk memastikan pencegahan dan pengendalian dengue dapat berjalan efektif di seluruh Indonesia,” kata dalam media briefing Kepemimpinan Indonesia dalam Melawan Dengue yang diselenggarakan PT Takeda Innovative Medicines di Jakarta, Kamis (19/9).

DBD, yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue, merupakan penyakit serius yang bisa menyerang seseorang lebih dari sekali, dengan infeksi lanjutan yang berpotensi lebih parah. World Health Organization (WHO) mencatat, hingga April 2024, terdapat lebih dari 7,6 juta kasus global dengan lebih dari 3.000 kematian.

Baca juga : DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara dengan tingkat prevalensi DBD tertinggi di Asia Tenggara. Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan lebih dari 190.561 kasus dan 1.141 kematian dilaporkan hingga minggu ke-36 tahun ini, meningkat dari 114.720 kasus dan 894 kematian di tahun 2023.

Beban ekonomi DBD juga signifikan. BPJS Kesehatan mencatatkan pembiayaan hingga Rp1,3 triliun pada 2023, meningkat tajam dari Rp626 miliar di tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan semua pihak perlu berperan aktif dalam mencegah DBD untuk membuat perubahan.

“Pencegahan adalah kunci melawan DBD. Ada tiga langkah yang bisa kita lakukan bersama-sama yaitu mengedukasi diri sendiri dan orang lain seputar demam berdarah serta pencegahannya, mengendalikan nyamuk dengan 3M Plus, dan terakhir memanfaatkan metode pencegahan yang inovatif seperti vaksin DBD,” paparnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya