Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JURU Kampanye Laut Greenpeace Indonesia Afdillah menyebut alasan sedimentasi yang ganggu jalur kapal hanya akal-akalan pemerintah atau Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka kembali keran ekspor pasir laut.
"Bahwasannya ini sebenarnya akal-akalan pemerintah saja untuk bisa mengambil pasir atau menambang pasir. Jika lihat dari statement Jokowi bahwa yang diambil adalah sedimentasi yang mengganggu pelayaran, jalur pelayaran. Dari peta yang dituarkan atau dari wilayah-wilayah penambangan yang dirilis oleh pemerintah, itu sampai hari ini kita tidak melihat adanya korelasi antara gangguan pelayaran yang terjadi dengan wilayah tambang yang ada," kata Afdillah saat dihubungi, Selasa (17/6).
Selain itu tidak pernah mendengar ada kasus kapal berlayar di tengah laut kemudian tersangkut oleh sedimentasi yang dimaksud karena itu hal yang tidak masuk akal.
Baca juga : Pengerukan Pasir Laut Utamakan Restorasi Pesisir yang Rusak, Bukan Dijual
"Jadi tidak ada alasan bagaimana wilayah tersebut terjadi sedimentasi yang sedemikian masif, kemudian itu wilayah pelayaran dan kapalnya terganggu. Jadi itu sesuatu yang memang dicari-cari alasannya oleh pemerintah atau oleh Presiden Jokowi hari ini," ungkapnya.
Afdillah menjelaskan sedimentasi seharusnya dalam bentuk lumpur. Kemudian kalau memang sedimen yang diambil dalam bentuk lumpur, lumpur itu tidak punya nilai jual. Praktik-praktik proses pengangkatan sedimen atau pasir laut, memang yang dihisap adalah pasirnya, kemudian lumpurnya akan dilepas lagi ke laut dan itu menyebabkan kekeruhan dan dampak lainnya.
Jika pemerintah ingin mengeruk pasir dan lumpurnya, tentu ada tahapan berikutnya yang harus disiapkan oleh pemerintah. Seperti lumpurnya akan dibuang ke mana dan korelasi wilayah konsesi dan jalur kapal.
Baca juga : Ekspor Pasir Laut Rusak Ekosistem dan Rugikan Nelayan, Pemerintah tidak Peduli
Wilayah-wilayah konsesi yang dirilis oleh pemerintah sangat luas dan itu tidak relevan dengan jalur pelayaran karena ada garis-garis jalur pelayaran sementara konsesi berbentuk blok tidak melebar.
"Ini adalah upaya penambangan pasir, bukan untuk pengambilan sedimen yang mengganggu atau merusak, mengganggu pelayaran justru merusak ekosistem karena nggak relevan dan nggak masuk akal apa yang disampaikan. Ini hanya mengada-ada saja untuk mencari justifikasi untuk melakukan penambangan pasir dan mengekspor ke luar negeri," ujar dia.
Tujuan ekspor yang sejauh Greenpeace identifikasi merupakan negara yang masih melakukan reklamasi dan membutuhkan pasir seperti Singapura.
Baca juga : Presiden Jokowi: Yang Diekspor Itu Sedimen, bukan Pasir Laut
Pasir dari semua negara ASEAN diambil dari Malaysia dan negara-negara lainnya. Kemudian hampir semua negara melakukan moratorium karena merasakan banyak sekali kerugian-kerugian akibat dari dibukanya keran ekspor pasir.
"Karena banyak mafia-mafia yang bermain di belakang itu. Dan tidak seimbang antara kerusakan lingkungan dengan keuntungan yang didapatkan oleh negara-negara. Karena yang mendapat banyak keuntungan dari proses itu adalah para mafia yang ada di belakang itu," jelasnya.
Adapun pengerukan pasir ada di daerah pantura Jawa, Kepulauan Riau, kawasan Indramayu, Banyuwangi, kemudian hingga daerah Jepara. (Z-9)
GUBERNUR terpilih DKI Jakarta, Pramono Anung akan menuntut perusahaan pelaku perusakan mangrove di perairan Pulau Pari untuk bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.
KKP memastikan bahwa aktivitas ekspor pasir laut tidak akan mengganggu batas wilayah Indonesia, terutama yang berhubungan dengan negara tetangga, Singapura.
KKP mengungkapkan dua kapal diduga melakukan aktivitas penyedotan pasir ilegal di perairan Batam, Kepulauan Riau.
Muzani menyampaikan, jangan sampai kebijakan yang diambil pemerintah soal ekspor pasir laut malah membawa banyak kerugian untuk masyarakat.
Ada perubahan arus setelah ditambang pasirnya mengakibatkan arusnya semakin kuat, pulaunya dihantam mengalami pengikisan dan abrasi.
Indonesia punya banyak gunung api aktif sejak lama seperti gunung Toba, Tambora
Zona kerentanan gerakan tanah tinggi merupakan wilayah yang sering mengalami kejadian gerakan tanah
Kejadian pada Senin (26/5) sekitar pukul 11.00 WIB itu berlangsung saat korban sedang menambang dan mengisi truk pasir di lokasi kejadian.
ANGGOTA Komisi VII DPR kebijakan pemerintah yang membuka kembali izin ekspor pasir laut setelah selama 20 tahun dilarang bisa membahayakan kedaulatan negara dan lingkungan.
GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Prof Denny Nugroho Sugianto menilai pengerukan pasir sebaiknya utamakan kepentingan dalam negeri.
OPERATOR alat berat di sebuah galian C di Kampung Malaning Desa Sukamulya Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tewas tertimbun material tanah longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved