Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong transformasi digital dalam pengelolaan zakat di daerah. Hal ini menjadi sebuah keharusan guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap umat.
Ketua Baznas, Prof. Dr. KH. Noor Achmad mengatakan bahwa digitalisasi mutlak harus dilakukan karena seluruh elemen yang ada di dunia saat ini yang menamakan diri modern telah menggunakan digital.
“Tuntutan zaman juga telah mempercepat proses digital. Transparansi dan pertanggungjawaban juga menggunakan digital. Jadi transformasi digital bukan hanya melakukan perubahan di bidang digital tapi juga budaya dan peradaban dari lembaga tersebut. Sehingga budaya dan peradaban akan berubah jika berpengaruh pada peradaban,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional 2024 di Jakarta, Selasa (17/9).
Baca juga : Zakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi, 577.138 Jiwa Berhasil Tertolong
Untuk mewujudkan hal tersebut, Baznas melalukan upaya dengan memberikan bantuan sekaligus membuatkan kantor digital di daerah dan memberikan semacam penguatan untuk kantor digital di daerah.
“Jadi nanti laporan dari daerah menjadi satu ke pusat sehingga data lebih terintegrasi. Ini menjadi harapan kita. Makanya ini akan membantu daerah sekaligus memberikan budaya dan peradaban dunia modern,” kata dia.
Lebih lanjut, Direktur Keamanan Informasi Data dan Layanan Digital Baznas, Adrian menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk mengumpulkan para amil pelaksana dari seluruh daerah untuk meningkatkan kapasitas diri.
Baca juga : Baznas: Zakat Bantu Entaskan Kemiskinan Ekstrem pada 2023
“Tahun ini kami fokus penguatan literasi digital amil terutama keamanan informasi dan juga digital marketing. Kami memberikan pelatihan dengan tujuan supaya data yang ditampilkan baik, akurat, transparan dan dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan sehingga pengelolaan zakat di daerah akan lebih baik. Kita mengedepankan transparansi di mana seluruh aktivitas harus tercatat melalui sistem yang ada. Kita percaya digitalisasi mampu mencapai tujuan kita,” ucap Adrian.
Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi Baznas, Achmad Setio Adinugroho mengatakan, sebanyak 234 amil dari Baznas provinsi serta kabupaten dan kota menjadi peserta dalam acara kali ini.
“Jadi skil mereka meningkat. Dari data kita, traffic (donasi) di website 4 juta per bulan. Tapi di daerah masih kecil. 1 juta saja masih susah dicapai. Ini upaya kita untuk melakukan digital marketing melalui website atau kantor digital. Jadi pengumpulan meningkat, tata kelola baik dan penyaluran efisien,” kata Tio.
Baca juga : Baznas RI Mantapkan Strategi Pengelolaan Zakat Nasional di Rakorwil Bali 2024
Selain itu, dia juga menjelaskan mengenai Sistem Manajemen Informasi Baznas (SIMBA) yang merupakan platform tulang punggung pengelolaan zakat di Indonesia.
“Jadi semua pakai platform ini. Kami akan membuat satu data zakat lewat SIMBA ini. Kita juga dari 2022 punya program kantor digital. Ini pada prinsipnya membantu Baznas daerah untuk punya website sendiri untuk publikasikan kegiatan dan juga mengumpulkan fund raising dan itu terdistribusi ke masing-masing daerah, tidak ke pusat. Sudah ada 242 lebih kantor daerah yang mengikuti program kantor digital ini,” tandasnya.
Perlu diketahui, dalam kegiatan Rakernis ini para peserta akan diberikan dua materi peningkatan keterampilan dan kemampuan utama yaitu Pelatihan Digital Marketing dan Data Analytics.
Baca juga : Baznas, Zakatnomics dan Penguatan Diplomasi Kemanusiaan RI di Timur Tengah - Bagian II
Pelatihan Digital Marketing akan membantu peserta dalam menguasai konsep dasar dan skill teknis Digital Marketing. Peserta akan mempelajari dasar pemasaran digital, menentukan target audience, membangun strategi pemasaran, membangun digital presence, dan menciptakan konten yang menarik bagi target audiencenya.
Peserta diharapkan memanfaatkan keterampilan ini untuk membangun digital presence yang berfungsi sebagai media publikasi Baznas, media dakwah, dan juga berpotensi menarik minat calon muzaki baik melalui media sosial, kantor digital maupun media lainnya.
Di sisi lain, Pelatihan Data Analytics akan membantu peserta menguasai konsep dasar dan teknik dan tools pengolahan data.
Peserta diharapkan mampu menerapkan kemampuan mengolah data yang ada di Baznas dan memberikan insight yang akan berdampak positif bagi pengumpulan dana zakat, penyaluran zakat serta perencanaan kegiatan dan anggaran dan menguasai tools dalam pengolahan data. (S-1)
Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat karena mampu menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat.
Di tengah tantangan ekonomi global, zakat harus diposisikan sebagai strategic leverage. Ia bukan hanya solusi bagi umat Islam, melainkan best practice yang bisa diadopsi
Baznas, termasuk Baznas Provinsi, dan Bazmas Kabupaten/Kota, dibina dan diawasi oleh Kementerian Agama. Artinya, Baznas tidak memiliki kekuasaan absolut.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun integrasi ekosistem zakat yang melibatkan Banzas dan berbagai lembaga zakat lainnya secara selaras
Baznas RI menargetkan pengumpulan 7.000 ekor setara doka (domba dan kambing) senilai Rp21 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi dan menjangkau 105.000 mustahik.
Pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved