Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Zakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi, 577.138 Jiwa Berhasil Tertolong

 Gana Buana
10/9/2024 20:54
Zakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi, 577.138 Jiwa Berhasil Tertolong
Ilustrasi(MI)

DIREKTUR Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI Waryono Abdul Ghafur menegaskan, zakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, Waryono menyampaikan bahwa pada tahun 2023, zakat berhasil membantu 577.138 jiwa keluar dari kemiskinan, termasuk 321.757 jiwa dari zona kemiskinan ekstrem.

"Data ini menunjukkan tren positif bahwa zakat dapat menjadi solusi efektif dalam upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia," ujar Waryono dikutip dari Antara, Selasa (10/9)

Baca juga : Kemenag: BAZNAS RI Berperan Tingkatkan Kualitas Hidup Mustahik

Namun, ia juga menggarisbawahi adanya tantangan jangka panjang yang masih dihadapi oleh para penerima zakat (mustahik). Saat ini, banyak bantuan zakat yang bersifat konsumtif, dengan fokus utama pada program-program kemanusiaan dan kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, Waryono menekankan pentingnya memaksimalkan zakat sebagai pendorong ekonomi produktif.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kolaborasi lintas sektor antara Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. Waryono menjelaskan bahwa kolaborasi ini dapat memperluas cakupan manfaat zakat dan mendorong lebih banyak program pemberdayaan ekonomi.

Kampung Zakat: Solusi Pemberdayaan Ekonomi Mustahik

Salah satu program unggulan yang disebutkan Waryono adalah "Kampung Zakat." Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup mustahik melalui pemberdayaan ekonomi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

Baca juga : Peta Jalan Pengelolaan Wakaf Disusun, Kemenag: Ada Empat Tahapan

"Program Kampung Zakat didasarkan pada semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga zakat. Kami ingin zakat yang dikelola tidak hanya menjadi bantuan sementara, tetapi dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," tutur Waryono.

Beberapa praktik sukses dari program ini dapat dilihat di Desa Sulung, Sambas, Kalimantan Barat, serta Desa Ciladaeun, Lebak, Banten. Di kedua desa ini, masyarakat didorong untuk aktif dalam kegiatan ekonomi berbasis komunitas, seperti budidaya ikan lele, kopi, dan produksi olahan lainnya.

Selain itu, Waryono juga menyoroti program "Kantor Urusan Agama Pemberdayaan Ekonomi Umat" (KUA PEU), yang berkolaborasi dengan Baznas dan LAZ untuk mendukung pengusaha mikro dan ultra mikro. Program ini memberikan pendampingan, akses permodalan, serta pelatihan kewirausahaan, sehingga mustahik dapat berkembang menjadi pengusaha mandiri.

Baca juga : Masih Ada 88 Lembaga Zakat Tidak Berizin

"KUA PEU bukan hanya sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan. Ini adalah bukti bahwa zakat dan wakaf bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi umat," tambahnya.

Pada tahun 2024, sebanyak 206 KUA di seluruh Indonesia terlibat dalam program ini, dengan fokus pada penguatan literasi zakat dan wakaf. Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang untuk memberikan dampak lebih luas dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan berbagai program pemberdayaan tersebut, zakat diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera (Ant/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik